Adab Lebih Tinggi daripada Ilmu
Di era kemajuan teknologi dan mudahnya dalam mengakses ilmu, kita sering lupa bahwa adab adalah kunci utama dalam mencapai keberkahan ilmu. Seperti pesan Imam Malik kepada Imam Syafi’i:
“Pelajarilah adab sebelum mempelajari ilmu”.
Pada generasi Z sekarang mungkin bisa belajar apa saja dari intenet, tetapi adab tidak bisa diajarkan oleh algoritma. Adab lebih tinggi daripada ilmu adalah prinsip yang kini relevan lebih dari sebelumnya.
Pentingnya Adab dalam Islam
Ilmu tanpa Adab Adalah Kehampaan
Banyak orang pintar tapi tidak dihormati. Kenapa? Karena ilmunya tidak diiringi dengan sikap santun. Rasulullah SAW adalah contoh sempurna : ilmu dan akhlak beliau selalu berjalan beriringan. Bahkan dalam Q.S Al-ahzab : 21 disebutkan
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ ٢
Artinya:
"Sungguh, pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat serta yang banyak mengingat Allah.”.
Ilmu sebagai cahaya kehidupan, ilmu adalah sumber kemajuan individu dan masyarakat. Tanpa ilmu manusia akan kehilangan arah dan tujuan. Begitupun juga dengan adab yaitu sebagai landasan kepribadian, adab mencakup sopan santun, moral, dan etika. Adab adalah pengontrol perilaku, menjaga agar ilmu tidak digunakan untuk keburukan.