Sepertinya sudah tidak asing lagi di lingkungan masyarakat sekarang, ketika ada sesuatu yang menjadi tren, kebanyakan orang akan langsung mengikuti tren tersebut. Fenomena mengikuti tren banyak dilakukan masyarakat terutama remaja-remaja melalui media sosial.
Akhir-akhir ini tiktok menjadi platfrom yang ramai dan banyak digunakan oleh mayoritas orang. Aplikasi ini menjadi media untuk berekspresi dengan membuat suatu konten video. Nah, seringnya video tiktok yang viral dijadikan suatu tren, dan orang-orang akan mengikuti tren tersebut.
Tren yang pernah muncul ditiktok antara lain, sebuah tren cara makan es krim cone. Es krim cone dimasukkan ke dalam sebuah wadah, Wafer dari cone es krim dihancurkan dan diaduk hingga tercampur secara merata, kemudian orang memakan es krim didalam wadah tersebut menggunakan sendok yang mereka bawa.
Selain makanan, style baju korea juga menjadi sorotan di kalangan muda. Ketika kita menggunakan baju oversize, sweater, vest rajut, dan blouse, kita akan mendapatkan pujian karena mengikuti tren outfit masa kini. Banyak remaja yang rela mengeluarkan banyak uang demi membeli baju-baju tersebut. Belakangan ini juga ada tren di tiktok membuat video a day in my life, yaitu tren membagikan video aktifitas sehari-hari. Di dalam psikologi, ternyata ada sebutan untuk fenomena ikut-ikutan, yaitu “Bandwagon effect”.
1. Apa itu Bandwagon Effect?
Bandwagon effect menjadi salah satu fenomena yang muncul dari pesatnya perkembangan media sosial. Menurut Linda dan Bloom (2017), bandwagon effect merupakan suatu fenomena psikologis di dalam masyarakat, ketika seseorang melakukan suatu hal hanya karena ia melihat orang lain melakukannya, terlepas dari alasan yang jelas dalam melakukan hal itu. Fenomena bandwagon effect (terkadang disebut juga sebagai efek penularan).
2. Awal Mula Istilah Bandwagon Effect