Bismillahirrahmanirrahim
Beberapa hari lalu Kiai Agus Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam Hafizahullah, penceramah yang terkenal dengan Grup Musik Sholawat Sabilul Taubah membawakan ceramahnya. Namun ada yang lain pada kesempatan itu yaitu Ibundanya datang menghadiri ceramah Gus Iqdam.Â
Dalam video beberapa menit itu, tampak Ibu dari Gus Iqdam yang mengenakan kebaya merah muda mengelus kepala dan rambut Gus Iqdam sebagai doa dan tanda ridho Ibundanya kepada anaknya. Sementara Gus Iqdam menyuapi Ibunya sebagai tanda bakti kepada Ibunya.
Orang yang telah berhasil mendaki tangga kesuksesan adalah orang yang berbakti pada kedua orang tuanya. Banyak contoh orang sukses yang ternyata amalannya adalah berbakti kepada kedua orang tua terutama Ibu. Ustadz Abdul Somad Hafizahullah atau akrab disapa UAS pernah mengatakan bahwa yang membuat dirinya bisa menjadi seperti sekarang ini adalah bukan karena beliau pintar.Â
Yang membuatnya bisa memiliki banyak jamaah adalah karena baktinya pada orang tuanya terutama Ibu dan doa Ibundanya. Sementara itu KH. Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah Hafizahullah, Kyai yang kerap mengisi acara di televisi mengatakan Orang tua adalah malaikat yang dikirim Allah kepada kita terutama Ibu.
Masih terkait dengan tema berbakti kepada orang tua, Pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an LP3IA, KH. Ahmad Bahauddin Nursalim AL Hafiz Hafizahullah atau akrab disapa Gus Baha menyampaikan pesan terkait bakti kepada kedua orang tua. Dalam ceramahnya pada video Youtube yang berjudul Momen Gus Baha 'Guyonan dg Seorang Mbah-Ngaji bab Berbakti pada Orang Tua ( QS Al Ankabut: 8-9).
"Maka disini saya jelaskan jadi menurut para Ulama Orang itu harus baik pada orang tuanya. Berbuat baik itu tidak sekedar tidak membuat sakit (hatinya). Misalnya kamu memilik orang tua tidak kamu pukul tidak kamu marahi. Tetapi tidak kamu berikan uang. Berarti kamu hanya tidak menyakiti. Tapi tidak berbuat baik. Berbuat baik artinya tidak menyakiti ditambah berbuat baik kepadanya, "tutur Gus Baha
Dalam Al Quran Surat Al Ankabut ayat 8-9 dikatakan, Dan kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada kedua orang tuanya, baik orang tuanya yang melahirkannya ataupun orangtua (yang merawatnya). Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku (Allah). Yakni terhadap perbuatan musyrik itu tidak mempunyai pengetahuan untuk menyetujui dan menentangnya. Artinya sesuatu yang sesuai dengan keadaan.Â
Dan jika hal itu tidak dapat dimengerti olehmu. Maka janganlah kamu mengikuti keduanya dalam kemusyrikannya. Hanya kepadakulah kembali kalian lalu Aku kabarkan kepada kalian apa yang telah kalian kerjakan. Maka Aku akan membalasnya kepada kalian orang orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh. Mereka benar benar kami masukkan ke dalam golongan orang orang saleh.
Golongan orang orang yang sholeh disini artinya para Nabi dan kekasihnya. Umpamanya Kami akan menghimpun mereka bersama sama dengan para Nabi dan para Wali. Gus Baha menjelaskan  menurut para Ulama Orang itu harus baik kepada orang tuanya.Â
Berbuat baik itu tidak sekedar tidak membuat sakit (hatinya). Misalnya kamu memiliki orang tua tidak kamu pukul dan tidak kamu marahi. Akan tetapi tidak kamu berikan uang. Berarti kamu hanya tidak menyakiti, tetapi tidak berbuat baik. Jadi orang tua itu nomor satu.