Mohon tunggu...
Ceramah Gus Baha
Ceramah Gus Baha Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Bismillah. Alhamdulillah. Kemanapun aku terjatuh aku terjatuh pada rahmatMu yaa Allah, Kemanapun aku meraih aku meraih pada rahmatMu yaa Allah

Allahumma sholi ala sayyidina Muhammad wa a'la aali sayyidina Muhammad

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gus Baha: Islam Selalu Menang Secara Argumentatif &Tentang Berobatnya Nabi Musa Jika Sakit

22 Mei 2022   08:37 Diperbarui: 22 Mei 2022   08:47 705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

bismillahirrahmanirrahim


Islam adalah agama yang sempurna. Keberadaan Islam yang berkembang di seluruh dunia adalah bukti Islam memenangkan hati sebagian besar penduduk dunia. Islam akan selalu menang secara argumentatif, sebab agama ini disokong dengan hujjah ketuhanan. Bahwa Allah adalah Tuhan Yang Maha Esa.

Pakar Tafsir Al Qur'an, KH. Ahmad Baha'uddin Nursalim yang akrab disapa Gus Baha menuturkan penjelasan bahwa agama Islam akan selalu menang secara argumentatif. Beliau menukil Tafsir Al Munir karangan Syekh Nawawi Al Bantani hal 278 yang mengatakan bahwa agama Islam akan menang secara argumentatif.

"Bahwa terdapat ilmu perbandingan agama dan adanya kajian antar agama lain, asalkan yang dikaji adalah agama Islamnya dan bukan person (orangnya) maka argumentasinya pasti akan meyakinkan. Sebabnya karena hujjah bahwa Allah itu satu dan banyak ajaran kebaikan yang dibawa agama ini. Seperti ajaran kita harus menjauhi narkoba dan meninggalkan perzinahan," ungkapnya dalam pertemuan dengan Wakil Presiden KH. Maruf Amin yang disiarkan pada kanal Youtube 'Rachart Channel' yang berjudul "Video Langka Pertemuan Khusus Gus Baha & Wapres Ma'ruf Amin. Haul Syekh Nawawi Al Bantani" 12 Nopember 2021 yang dikutip FIXJAKARTA.COM.

Gus Baha menambahkan, argumentasi tersebut mantap secara ilmiah dan mantap secara ilmu sosial. Meskipun secara kekuatan politik akan selalu ada keadaan yang tidak mewakili tesis bahwa Islam akan selalu menang. Seperti adanya penganut Islam minoritas yang dalam tanda kutip tertindas di negaranya.

Di masa itu, Gus Baha melanjutkan, Syekh Nawawi mengatakan bahwa Islam akan menang bil hujjah atau secara argumentatif. Namun secara ketentuan dalam hukum sosial kaitannya kekuatan dalam struktur bernegara, politik dan ekonomi terkadang Islam memang kalah. Seperti halnya terjadi dalam sejarah bahwa secara lahir Rasulullah Saw pernah kalah di perang Uhud. Namun kekalahan itu hanyalah secara fisik Namun tidak secara argumentasi. Sebab logika bergama Islam adalah logika tertinggi.

"Diantara contoh logika tertinggi itu adalah ketika saya memegang kertas dan besi. Pasti orang akan mengatakan bahwa besi itu kuat dan lebih kuat daripada kertas. Tapi sesungguhnya anda salah. Secara materi besi memang lebih kuat. Tetapi permasalahanya yang mengendalikan adalah saya. Bisa saja saya ingin menghancurkan besi dan ingin mempertahankan kertas," papar anggota Dewan Tafsir Nasional ini

Sementara Islam mengajarkan kita bahwa segala sesuatu ada dalam genggaman kekuasaan Allah. Apa artinya menjadi besi yang kuat tetapi dalam rencana Allah akan dihancurkan. Sementara kertas yang materinya lemah bisa dipertahankan atau diabadikan Allah. Inilah, kata beliau pentingnya pemahaman agama Islam

"Ketika dalam Islam dikatakan segala urusan ada dalam genggaman kekuasaan Allah, pernyataan itu tidaklah bisa ditawar. Seperti antara besi dan kertas yang dikatakan kuat adalah besi. Padahal anda keliru, bahwa saya berencana menghancurkan besi dan mempertahankan kertas. Kesimpulannya Islam mengajarkan sebagaimana dikatakan Kyai Ma'ruf Amin, yaitu Laa Haula wa Laa quwwata Illa Billah. Bahwa tiada daya dan upaya kecuali atas pertolongan Allah. Walaupun dalam pandangan ilmu kita, secara materi lebih kuat besi dan secara materi kertas lebih rentan," tukas Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini.

"Sehingga pada hakikatnya kuat dan lemah terserah pada siapa yang mengendalikan yaitu Allah. Bahwa segala sesuatu terserah kepada kehendak Allah,"papar Gus Baha.

Teori Laa Haula wala quwwata Illa Billah tutur Gus Baha, itu tidak perlu dibenturkan dengan teori usaha atau ikhtiar. Seperti bahwa kita wajib berusaha, juga pada saat kita sakit. Dalam Kitab Dawa diterangkan bahwa Nabi Musa itu pernah mengalami sakit. Namun karena beliau merasa dekat dengan Allah, beliau lalu tidak berobat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun