Mohon tunggu...
Zahra Sundariyanti
Zahra Sundariyanti Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa aktif

Mahasiswa Aktif

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Meminimalisir Kasus Kriminalitas dengan Lentera Harmoni

24 Maret 2023   07:58 Diperbarui: 24 Maret 2023   08:09 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Jawa Barat memang merupakan daerah di Indonesia dengan tingkat kriminalitas yang cukup rendah, terbilang cukup rendah karena daerah ini menduduki peringkat ke-10 dalam kasus kriminalitas. Namun, bukan berarti masyarakat tidak peduli pada kasus ini. Pada dasarnya kriminalitas merupakan sifat alamiah dari mannusia, maka tak bisa di pungkiri jika masih terdengarnya kasus kriminalitas.

Kriminalitas itu sendiri dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk faktor ekonomi, faktor sosial, dan faktor politik. Oleh karena itu, penanganan kriminalitas harus dilakukan secara komprehensif dan berkelanjutan, melibatkan banyak pihak seperti pemerintah, masyarakat, organisasi masyarakat sipil, dan sektor swasta.

Kriminalitas juga memiliki dampak yang sangat merugikan pada individu, masyarakat, dan negara. Korban kejahatan dapat mengalami kerugian finansial, fisik, dan emosional, sementara masyarakat dapat mengalami ketidakamanan dan ketakutan akibat kejahatan yang sering terjadi di lingkungan mereka. Selain itu, kriminalitas juga dapat mengganggu stabilitas sosial dan ekonomi, serta mengancam keamanan nasional.

Oleh karena itu, pemerintah dan lembaga penegak hukum di seluruh dunia berusaha untuk mengurangi tingkat kriminalitas dengan cara-cara seperti meningkatkan keamanan, memberikan pendidikan dan pelatihan untuk mencegah tindakan kejahatan, memberikan sanksi yang tegas bagi pelaku kejahatan, dan melakukan tindakan investigasi untuk menangkap dan menghukum pelaku kejahatan.

Ada berbagai faktor yang dapat menjadi pemicu terjadinya kriminalitas. Beberapa di antaranya meliputi:

  • Faktor ekonomi : Kondisi ekonomi yang buruk, seperti kemiskinan, pengangguran, dan ketimpangan ekonomi, dapat memicu tindakan kriminalitas. Orang yang merasa tidak memiliki kesempatan untuk memperbaiki keadaan finansialnya dapat mencari cara untuk memperoleh uang dengan cara-cara ilegal seperti pencurian, penipuan, atau perdagangan narkoba.
  • Faktor social : Lingkungan sosial yang tidak kondusif, seperti keluarga yang tidak harmonis, lingkungan sekolah yang buruk, atau lingkungan masyarakat yang tidak stabil dapat memengaruhi perilaku seseorang dan meningkatkan risiko terjadinya kriminalitas.
  • Faktor psikologis : Faktor-faktor psikologis seperti depresi, kecemasan, kemarahan, atau rasa tidak puas dapat mempengaruhi perilaku seseorang dan memicu tindakan kriminalitas.
  • Faktor budaya : Nilai-nilai dan norma-norma yang dianggap masyarakat sebagai sesuatu yang positif dapat mempengaruhi tingkat kriminalitas di suatu daerah. Misalnya, jika kekerasan dianggap sebagai cara untuk menyelesaikan masalah, maka kemungkinan besar kekerasan akan lebih sering terjadi di daerah tersebut.
  • Faktor politik : Ketidakstabilan politik, korupsi, dan lemahnya lembaga penegak hukum dapat memperparah tindakan kriminalitas karena pelaku kejahatan merasa tidak ada konsekuensi atas tindakannya.

Selain hal itu lokasi yang strategis juga menjadi sangat memungkinkan bagi para pelaku untuk melancarkan aksi kriminalitasnya. Lokasi lokasi ini biasanya merupakan lokasi yang minim penerangan dan jalan yang terbilang cukup sepi dan jarang untuk dilalui.

Biasanya pelaku akan melancarkan aksinya jika lingkungan di daerah loksi itu sangat menguntungkan baginya. Dengan begitu pelaku bisa melakukan kejahatan apa saja seperti, merampok, mencuri, merampas, menjarah, pelecehan, begal dan kejahatan lainnya.

Ada pula beberapa kejahatan yang sering terjadi di  daerah Bandung antara lain pencurian kendaraan bermotor, pencurian dengan pemberatan, penipuan, dan kekerasan. Oleh karena itu, penting untuk tetap berhati-hati dan waspada terhadap situasi yang dapat meningkatkan risiko kejahatan, seperti berjalan sendirian di tempat yang sepi pada malam hari atau meninggalkan barang berharga di dalam mobil yang terparkir di tempat umum.

Namun demikian, penting juga untuk diingat bahwa Bandung merupakan kota yang luas dan kompleks, sehingga tingkat kejahatan dapat bervariasi tergantung pada wilayah atau lingkungan tertentu. Oleh karena itu, selalu bijaksana untuk mengikuti sumber informasi resmi dan terpercaya serta memperhatikan peringatan atau rekomendasi dari pihak berwenang untuk mengurangi risiko menjadi korban kejahatan di kota tersebut.

Di kota Bandung itu sendiri pun masih banyak jalanan jalanan yang minim akan adnaya penerangan berupa lampu jalan. Hal ini lah yang memicu terjadinya aksi kriminalitas oleh para pelaku yang dengan mudahnya. Oleh sebab itu jalanan di daerah Bandung membutuhkan peranan dari lampu jalan, apa lagi di tempat tempat yang memang gelap dan sepi.

Lampu jalan itu sendiri pun merupakan salah satu komponen penting dalam infrastruktur kota yang sangat berpengaruh pada keamanan dan kenyamanan warga kota, terutama pada malam hari. Lampu jalan berfungsi untuk memberikan pencahayaan pada jalan jalan umum sehingga aktivitas di kota masih dapat dilakukan dengan aman dan nyaman pada malam hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun