Dalam melakukan sebuah analisis seseorang perlu mengidentifikasi dan membagi aspek-aspek wacana tekstual dan kontekstual yang akan dianalisis. Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah dalam mengumpulkan data. Menurut Okke Kusuma dan Ayu Basoeki (2009: 21) acuan tekstual merujuk pada elemenelemen bahasa yang muncul di dalam sebuah teks, baik itu dalam bentuk lisan maupun tertulis.Â
Dalam konteks ini, hubungan makna terbentuk antara elemen yang merujuk dan elemen yang dirujuk, dan keduanya hadir dalam teks tersebut. Sedangkan analisis kontekstual dalam analisis wacana menitikberatkan pada teks yang sedang diselidiki dengan mempertimbangkan konteks eksternal yang mengelilinginya, seperti konteks situasional dan konteks budaya. Untuk memahaminya dapat menerapkan prinsip-prinsip analogi, termasuk prinsip penafsiran personal, prinsip penafsiran lokasional, prinsip penafsiran temporal, dan prinsip analogi itu sendiri (Sumarlam et al, 2008: 108).Â
Penggunaan wacana bisa berupa monolog, dialog, atau epilog. Ini berarti bahwa wacana tekstual terdiri dari beberapa paragraf yang saling bergantian, menyampaikan suatu informasi secara menyeluruh. Wacana juga bisa terdiri dari kalimat majemuk yang dibentuk dengan menggunakan sistem subordinasi, penugasan, atau penghilangan. Analisis wacana tekstual dapat dilihat ketika menganalisis sebuah puisi seseorang dapat mengeksplorasi penggunaan metafora, simbolisme, atau gaya bahasa yang digunakan oleh penyair untuk menyampaikan makna yang lebih dalam.Â
Secara garis besar wacana kontekstual dibagi menjadi dua yaitu konteks linguistik dan konteks ekstralinguistik. Analisis wacana kontekstual dapat ditemukan ketika menganalisis sebuah artikel berita dan ketika akan menganalisis hal tersebut penting untuk mempertimbangkan konteks politik dan ideologi media yang mungkin mempengaruhi cara berita tersebut disajikan.Â
Analisis wacana tekstual dan kontekstual merupakan dua pendekatan yang saling melengkapi untuk memahami sebuah teks secara menyeluruh. Dengan mengintegrasikan kedua pendekatan ini, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang makna, tujuan, dan relevansi sebuah teks dalam konteks yang lebih luas. Dengan demikian, melihat lebih jauh melalui analisis wacana tekstual dan kontekstual memungkinkan kita untuk mendapatkan perspektif yang lebih kaya tentang dunia bahasa dan sastra.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H