Mohon tunggu...
Zahra Ramadhani
Zahra Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya Zahra Ramadhani sebagai Mahasiswa aktif UINSSC

Saya memiliki ketertarikan terhadap ilmu psikologi. Sebagai mahasiswa yang aktif dan mempelajari ilmu psikologi ini menjadi salah satu tulisan yang saya unggah di media massa.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

MBTI Menjadi Alat Tes Kepribadian yang Banyak Diminati oleh Kalangan Milenial dan Gen Z

3 Desember 2024   16:48 Diperbarui: 3 Desember 2024   16:48 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tes kepribadian MBTI (Myers-Briggs Type Indicator) menjadi salah satu instrument assessment psikologi yang banyak diminati. Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak orang yang tertarik untuk mengetahui tipe kepribadian mereka melalui tes ini. Popularitas MBTI tidak hanya terbatas pada dunia psikologi atau pengembangan diri, tetapi juga merambah ke dunia profesional, pendidikan, hingga kehidupan sosial. Tapi, apa yang membuat MBTI begitu menarik dan mengapa banyak orang tertarik untuk mengambil tes ini?

Apa itu MBTI

MBTI adalah alat tes yang dirancang untuk mengukur preferensi individu dalam empat dimensi kepribadian yang berbeda. Tes ini mengklasifikasikan individu ke dalam salah satu dari 16 tipe kepribadian berdasarkan kombinasi dari empat kategori utama:

  • Ekstroversi (E) vs Introversi (I) Bagaimana seseorang mendapatkan energi: dari interaksi sosial (ekstrovert) atau dari waktu sendiri (introvert).
  • Sensing (S) vs Intuition (N) Bagaimana seseorang mengumpulkan informasi: dengan fokus pada fakta dan detail (sensor) atau melihat gambaran besar dan kemungkinan (intuisi).
  • Thingking (T) vs Feeling (F) Bagaimana seseorang membuat keputusan: berdasarkan logika dan objektivitas (berpikir) atau berdasarkan nilai pribadi dan emosi (perasaan).
  • Judging (J) vs Perceiving (P) Bagaimana seseorang berinteraksi dengan dunia luar: lebih suka struktur dan perencanaan (penilaian) atau lebih memilih fleksibilitas dan spontanitas (pengindraan).

Dengan kombinasi ini, seseorang akan masuk dalam salah satu dari 16 tipe kepribadian, seperti ENFP, ISTJ, atau INFJ. Setiap tipe memiliki karakteristik dan cara berpikir yang unik, memberi pemahaman yang lebih dalam tentang diri seseorang dan bagaimana mereka berinteraksi dengan dunia di sekitarnya.

Faktor yang Membuat MBTI Pouler

Ada beberapa alasan mengapa MBTI menjadi begitu diminati, terutama di kalangan milenial dan generasi Z.

  • Memahami Diri Sendiri : Salah satu daya tarik utama MBTI adalah kemampuannya untuk membantu orang lebih mengenali diri mereka. Di dunia yang penuh pilihan dan tekanan sosial seperti saat ini, mengetahui tipe kepribadian kita memberi rasa percaya diri. Banyak orang merasa bahwa tes ini memberikan wawasan tentang kekuatan dan kelemahan mereka yang sebelumnya tidak disadari. Ini bisa menjadi alat penting untuk pengembangan pribadi.
  • Pengguna dalam Dunia Profesional : MBTI tidak hanya digunakan untuk pengembangan diri pribadi, tetapi juga dalam dunia kerja. Banyak perusahaan yang menggunakan MBTI dalam proses rekrutmen, pembentukan tim, atau pengembangan karyawan. Dengan mengetahui tipe kepribadian seseorang, perusahaan dapat menempatkan individu pada posisi yang paling cocok sesuai dengan karakteristik mereka. Sebagai contoh, seseorang yang berjenis kepribadian extrovert cenderung lebih cocok dalam posisi yang melibatkan interaksi sosial, sementara introvert mungkin lebih sukses dalam peran yang memerlukan fokus dan pekerjaan mandiri.
  • Aksesibilitis dan Kemudahan : Tes MBTI kini sangat mudah diakses. Banyak situs web dan aplikasi yang menawarkan tes MBTI secara gratis atau dengan biaya yang relatif terjangkau. Hal ini membuat tes ini dapat diakses oleh siapa saja, dari pelajar hingga profesional. Kepraktisan dan biaya yang rendah juga menjadi faktor pendorong utama minat orang terhadap MBTI.
  • Menjadi Bagian dari Komunitas : MBTI juga memberi kesempatan orang untuk menjadi bagian dari komunitas tertentu berdasarkan tipe kepribadian mereka. Banyak orang yang merasa lebih memahami hubungan interpersonal mereka setelah mengetahui tipe kepribadian diri mereka dan orang lain. Fenomena ini berkembang di media sosial, di mana orang saling berbagi hasil tes dan diskusi mengenai kepribadian mereka.
  • Menyediakan Wawasan dalam Hubungan : Selain membantu dalam dunia profesional, MBTI juga digunakan dalam konteks hubungan pribadi. Beberapa orang menggunakan tes ini untuk memahami kompatibilitas pasangan, teman, atau bahkan orang tua dan anak. Dengan mengetahui tipe kepribadian masing-masing, orang merasa lebih mudah berkomunikasi dan memahami perbedaan dalam hubungan mereka.

Kesimpulan 

MBTI terus menjadi tes kepribadian yang banyak diminati karena kemampuannya untuk memberikan pemahaman diri yang lebih mendalam. Dengan aplikasinya yang luas di dunia kerja, kehidupan sosial, dan hubungan interpersonal, MBTI telah terbukti menjadi alat yang populer untuk menggali potensi diri. Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa MBTI hanyalah salah satu cara untuk memahami diri kita, dan tidak dapat menggambarkan keseluruhan kepribadian yang dinamis dan kompleks.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun