Perawat memiliki peran yang krusial dalam mencegah kesalahan medis dan meningkatkan keselamatan pasien. Sebagai perawat yang profesional, perawat tidak hanya memiliki kemampuan medis dan teknis, tetapi juga mampu berpikir kritis, berkomunikasi dengan efektif, dan berkolaborasi dengan tenaga medis lain agar tercapainya tujuan perawatan yang optimal dan tidak membahayakan pasien. Profesionalisme perawat mencakup berbagai aspek, mulai dari penerapan etika keperawatan, tanggung jawab, dan komitmen terhadap standar praktik yang tinggi. Perawat yang profesional mampu memberikan asuhan keperawatan berkualitas yang menjadi kunci dalam mencegah kesalahan medis dan meningkatkan keselamatan pasien.Â
Kemampuan berpikir kritis menjadi salah satu keterampilan penting dalam praktik keperawatan. Kemampuan berpikir kritis sangat erat kaitannya dengan perilaku caring seorang perawat karena keduanya merupakan pendukung dalam menciptakan perawatan pasien yang berkualitas dan efektif. Kemampuan berpikir kritis dan penilaian klinis merupakan proses penting dalam pelaksanaan intervensi keperawatan yang aman, efektif, dan profesional (Papathanasiou, et al., dalam Potter & Perry, 2022). Dengan berpikir kritis, perawat mampu menghindari kesalahan dalam diagnosis dan pengobatan, serta merespons perubahan kondisi pasien secara cepat dan tepat. Perawat juga berperan sebagai penghubung antara pasien dengan sistem pelayanan kesehatan yang bertanggung jawab menyampaikan informasi penting terkait kondisi pasien, rencana perawatan, dan kemungkinan komplikasi pada pasien. Hal tersebut mendorong perawat untuk senantiasa menerapkan komunikasi yang efektif antara tim medis. Komunikasi efektif antar anggota tim kesehatan dapat memengaruhi kesehatan dan kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan (Holm, et al., 2021). Kemampuan mendengar secara aktif, memahami kebutuhan pasien, dan menyampaikan informasi medis dengan efektif kepada pasien dan keluarga dapat membantu meningkatkan kepercayaan dan keterlibatan pasien dalam proses keperawatan sehingga mendukung hasil perawatan yang optimal.
Selain itu, perawat profesional selalu menjunjung tinggi komitmen yang kuat terhadap praktik etis dan tanggung jawab yang dapat menciptakan budaya keselamatan pasien. Ketika perawat bertanggung jawab atas tindakan dan keputusannya, perawat berkontribusi pada terciptanya budaya keselamatan yang menyeluruh di lingkungan pelayanan kesehatan. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain juga menjadi bagian terpenting dari profesionalisme perawat yang memiliki dampak pada keselamatan pasien. Kolaborasi tim kesehatan dapat meningkatkan perawatan yang berpusat pada pasien dan mengarahkan hasil yang optimal pada pasien dan sistem pelayanan kesehatan (McLaney, et al., 2022). Kontribusi aktif dari perawat dalam kolaborasi kesehatan dapat meningkatkan kulaitas pelayanan kesehatan yang lebih berpusat pada kebutuhan pasien secara holistik.
Dalam dunia kesehatan yang dinamis, pendidikan berkelanjutan dan pembaruan tentang praktik keperawatan menjadi bagian terpenting dari profesionalisme perawat. Menurut Mlambo, et al., (2021), pendidikan berkelanjutan dalam keperawatan berdampak pada keselamatan pasien dan kualitas pelayanan perawatan yang diberikan. Pendidikan yang berkelanjutan membantu perawat mengenali potensi yang berbahaya sebelum berkembang menjadi kesalahan yang merugikan pasien. Selain itu, penerapan praktik berbasis bukti dalam keperawatan dapat mendorong profesionalisme dalam meningkatkan hasil perawatan pada pasien. Dengan penggabunbgan keahlian klinik, penelitian terbaru, dan nilai-nilai pasien, perawat dapat memberikan perawatan yang lebih aman  dan efektif.
Dengan demikian, profesionalisme perawat menjadi dasar terpenting dalam pelayanan kesehatan yang efektif sehingga dapat berkontribusi dalam mencegah kesalahan medis dan meningkatkan keselamatan pasien. Dengan menerapkan berpikir kritis, komunikasi yang efektif, praktik yang etis, pendidikan berkelanjutan, pendekatan berbasis bukti, serta kolaborasi tim kesehatan, perawat dapat menjaga standar perawatan yang tinggi sehingga menghasilkan perawatan yang optimal bagi pasien. Dengan mendorong profesionalisme dalam praktik keperawatan, diharapkan dapat menjadi langkah tepat dalam menciptakan lingkungan pelayanan kesehatan yang aman.Â
Referensi:
- Holm, A., Karlsson, V., & Dreyer, P. (2021). Nurses' experiences of serving as a communication guide and supporting the implementation of a communication intervention in the intensive care unit. International Journal of Qualitative Studies on Health and Well-Being, 16(1).Â
- McLaney, E., Morassaei, S., Hughes, L., Davies, R., Campbell, M., & Di Prospero, L. (2022). A framework for interprofessional team collaboration in a hospital setting: Advancing team competencies and behaviors. Healthcare Management Forum, 35(2), 112-117.
- Mlambo, M., Silen, C., & McGrath, C. (2021). Lifelong learning and nurses' continuing professional development, a metasynthesis of the literature. BMC Nursing, 20(1), 62.
- Potter, P. A., Perry, A. G., Stockert, P.  A., & Hall, A. (2022).  Fundamentals of nursing (11th ed.). Elsevier.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI