Mohon tunggu...
Zahra Permata N
Zahra Permata N Mohon Tunggu... Lainnya - IPB University student

I am a student who wants to develop and learn to become a professional writer by continuing to express the ideas and knowledge that I have by sharing them with the surrounding community.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Profitabilitas Perbankan Syariah terhadap Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

21 Maret 2024   22:32 Diperbarui: 22 Maret 2024   10:22 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Perbankan syariah memiliki peran yang signifikan dalam perekonomian Indonesia, tidak hanya sebagai lembaga keuangan yang menyediakan layanan finansial, tetapi juga sebagai pemain kunci dalam mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi. Salah satu faktor yang mempengaruhi kontribusi perbankan syariah terhadap perekonomian adalah tingkat profitabilitasnya.

Profitabilitas perbankan syariah, yang diukur melalui indikator seperti Return on assets (ROA) dan Return on Equity (ROE), dapat memberikan gambaran tentang efisiensi dan kinerja keuangan lembaga tersebut. Penelitian telah menunjukkan bahwa profitabilitas yang tinggi dalam perbankan syariah dapat memacu pertumbuhan ekonomi dengan cara meningkatkan ketersediaan dana untuk investasi, yang pada gilirannya dapat merangsang aktivitas ekonomi seperti pembangunan infrastruktur, industri, dan sektor lainnya. 

Selain itu, profitabilitas yang tinggi juga mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga keuangan syariah, yang dapat memperkuat stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan. Oleh karena itu, menjaga dan meningkatkan profitabilitas perbankan syariah menjadi krusial dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia, sesuai dengan prinsip- prinsip ekonomi Islam yang mengedepankan keadilan, keberlanjutan, dan inklusivitas dalam pengelolaan dana dan investasi.

  Bank syariah sebagai lembaga intermediasi, menghimpun dana yang berasal dari masyarakat dan kemudian dana yang terkumpul tersebut diinvestasikan pada sektor ekonomi yang diperbolehkan secara syariah. Dana yang dihimpun oleh bank syariah disebut dana pihak ketiga. Dana pihak ketiga bersumber dari simpanan dalam bentuk giro, deposito berjangka, dan tabungan. Dana Pihak Ketiga digunakan sebagai dasar penetapan Giro Wajib Minimum. Giro Wajib Minimum( GWM) adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo Rekening Giro pada Bank Indonesia yang besarnya ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar persentase tertentu dari DPK. GWM merupakan instrumen moneter atau makroprudensial untuk mengatur uang beredar di masyarakat yang secara langsung berpengaruh terhadap indeks inflasi.

 Prinsip- prinsip perbankan syariah mendorong investasi dalam proyek- proyek yang mempromosikan kesejahteraan sosial dan ekonomi, serta menghindari investasi dalam sektor- sektor yang dianggap tidak etis. Oleh karena itu, investasi perbankan syariah cenderung lebih terfokus pada sektor- sektor yang berkelanjutan dan bertanggung jawab secara sosial.

 Hubungan antara perbankan syariah dan pertumbuhan ekonomi Indonesia telah menjadi fokus penting dalam dinamika ekonomi negara. Perbankan syariah, dengan prinsip- prinsipnya yang sesuai dengan hukum Islam, telah memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui berbagai cara. Pertama, perbankan syariah memobilisasi dana dari sektor- sektor yang berorientasi pada nilai- nilai Islam, seperti zakat dan infaq, serta dari investor yang mencari alternatif investasi yang sesuai dengan prinsip- prinsip syariah. 

Hal ini menyediakan sumber daya keuangan yang penting untuk mendukung proyek- proyek pembangunan infrastruktur dan pengembangan sektor- sektor krusial bagi pertumbuhan ekonomi. Kedua, perbankan syariah mendorong investasi dalam proyek- proyek yang berkelanjutan dan bertanggung jawab secara sosial, yang secara langsung menyokong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Ketiga, melalui prinsip- prinsipnya yang menghindari transaksi yang bermuamalah dan bunga, perbankan syariah cenderung mengurangi risiko keuangan yang berpotensi merugikan, menciptakan lingkungan yang lebih stabil untuk pertumbuhan ekonomi jangka panjang.  

 Pertumbuhan ekonomi Indonesia memiliki potensi untuk terus meningkat dalam jangka panjang, memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat dan memperkuat posisi Indonesia dalam peta ekonomi global. Dalam menghadapi tantangan ekonomi yang kompleks, perbankan syariah memiliki peran yang signifikan dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Selain sebagai lembaga keuangan yang menyediakan layanan finansial, perbankan syariah juga berperan sebagai pemain kunci dalam mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi. 

Tingkat profitabilitas perbankan syariah mempengaruhi kontribusinya terhadap perekonomian, dengan profitabilitas yang tinggi dapat memacu pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan ketersediaan dana untuk investasi. Prinsip- prinsip perbankan syariah yang mendorong investasi dalam proyek- proyek berkelanjutan dan bertanggung jawab secara sosial juga berperan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

 Dengan demikian, hubungan antara perbankan syariah dan pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah saling mendukung. Meskipun masih ada tantangan, langkah- langkah reformasi yang terus- menerus diambil oleh pemerintah bertujuan untuk memperkuat dasar ekonomi dan meningkatkan daya saing global Indonesia. Dengan demikian, perbankan syariah memiliki potensi besar untuk menjadi motor penggerak investasi dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia, dengan memperkuat profitabilitasnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun