Mohon tunggu...
Zahra Permata N
Zahra Permata N Mohon Tunggu... Lainnya - IPB University student

I am a student who wants to develop and learn to become a professional writer by continuing to express the ideas and knowledge that I have by sharing them with the surrounding community.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengaruh Serifikasi Halal terhadap Kepercayaan Konsumen: Studi Kasus Industri Makanan dan Minuman

15 Maret 2024   13:58 Diperbarui: 22 Maret 2024   10:23 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sertifikasi halal telah menjadi faktor penting dalam industri makanan dan minuman. Keberadaannya tidak hanya berdampak pada aspek kehalalan sebuah produk, namun juga mempengaruhi kepercayaan konsumen terhadap produk yang mereka konsumsi. Sertifikasi halal menjelma menjadi tonggak penting dalam industri makanan dan minuman, menggambarkan komitmen produsen untuk memenuhi standar kehalalan yang diakui secara universal. Dalam konteks ini, sertifikasi halal bukan sekadar label, tetapi juga cerminan dari kepatuhan terhadap prinsip-prinsip syariah yang mempengaruhi pasar global saat ini. Studi kasus dalam industri makanan dan minuman menjadi penting untuk mengidentifikasi sejauh mana sertifikasi halal berdampak pada persepsi konsumen terhadap produk yang mereka beli.

Kata "Halal" sendiri adalah istilah dalam agama Islam yang berarti "dibenarkan" atau "boleh".  Dalam konteks makanan dan minuman, halal merujuk pada produk atau bahan yang diizinkan untuk dikonsumsi oleh umat Islam sesuai dengan ajaran agama. Produk halal harus diproses dan diproduksi sesuai dengan standar kehalalan yang ditetapkan dalam Islam. Seperti yang telah dijelaskan dalam Quran Surat Al-Baqarah ayat 168 yang berbunyi "Wahai manusia, makanlah makanan di bumi yang halal serta baik bagimu dan janganlah mengikuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya ia untukmu merupakan musuh yang nyata."

Makanan dan minuman halal menawarkan banyak manfaat penting yang mencakup aspek agama, kesehatan, dan pilihan konsumen. Pertama-tama, makanan halal memenuhi persyaratan Islam dan memberikan jaminan kepada konsumen Muslim bahwa produk diproduksi dan diproses sesuai dengan prinsip-prinsip Syariah. Selain itu, manfaat makanan halal bagi kesehatan juga menarik, karena sering kali mengandung bahan-bahan yang bersih dan aman.

Kehalalan makanan dan minuman adalah suatu konsep yang melibatkan serangkaian faktor yang harus diperhatikan untuk memenuhi standar keagamaan Islam. Faktor-faktor krusial tersebut mencakup pemilihan bahan baku yang sesuai dengan prinsip kehalalan, seperti daging yang berasal dari hewan yang disembelih dengan metode yang diakui dalam syariat Islam. Selanjutnya, proses pemrosesan makanan juga menjadi pertimbangan penting, di mana langkah-langkah produksi harus mematuhi prinsip-prinsip halal dan tidak melibatkan bahan-bahan tambahan yang dianggap haram. Pemisahan yang jelas antara produk halal dan non-halal selama setiap tahap produksi, penyimpanan, dan distribusi menjadi faktor kunci untuk menghindari kontaminasi silang.

Sertifikasi halal dari lembaga yang diakui juga memegang peranan penting, memberikan jaminan bahwa produk dan proses produksi telah mematuhi standar kehalalan yang ditetapkan oleh otoritas agama. Label halal yang jelas pada kemasan produk dan informasi yang transparan mengenai bahan-bahan memungkinkan konsumen membuat pilihan yang sesuai dengan prinsip kehalalan. Pemahaman dan ketaatan terhadap kondisi lingkungan produksi, termasuk sanitasi dan pengawasan yang ketat, juga turut berkontribusi dalam memastikan kebersihan dan kehalalan makanan dan minuman.

Di tingkat global, adanya sertifikasi halal pada makanan atau minuman dapat memperluas potensi pasar bagi produsen, karena mereka dapat menjangkau khalayak yang lebih luas, termasuk non-Muslim, yang semakin memilih makanan dengan standar kualitas dan keamanan yang tinggi. Oleh karena itu, makanan halal tidak hanya memberikan pilihan makanan yang sesuai dengan keyakinan agama, namun juga memberikan manfaat bagi kesehatan dan menarik selera konsumen dari berbagai latar belakang.

Maka dari itu kepercayaan konsumen merupakan pilar fundamental dalam hubungan antara produsen dan konsumen. Dalam industri makanan dan minuman, sertifikasi halal tidak hanya mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, tetapi juga membangun kepercayaan terhadap merek dan perusahaan. Persepsi konsumen terhadap kehalalan dan kebersihan produk seringkali terkait erat dengan sertifikasi halal, yang pada gilirannya mempengaruhi loyalitas konsumen dan citra merek di pasaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun