Tawa
Tawa lambang bahagia
Namun yang ku lakukan sebagai penutup luka
Sebagai topeng penutup lara
Untuk mengelabuhi para tersangka
Jika tawa ku menggema
Maka tangis ku tak akan reda
Karna tenggelam dalam pusara
Apa itu yang di sebut bermuka dua?
Entah apa yang kurasa
Karna hati ku mati rasa
Sakit yang tak henti bagai drama
Membuat ku lupa bahwa ku harus bahagia
Lelah, satu kata penanda nestapa
Memberi kabar bahwa ku akan binasa
Luka ku amerta
Tak kan terhapus hanya dengan kata
Maka yang ku lakukan hanya berdoa
Kepada Tuhan yang maha esa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H