Mohon tunggu...
zahraoktaviabakti
zahraoktaviabakti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Melodi Tradisi: Menyusuri Makna Festival Daul dan Kentongan di Bondowoso

31 Desember 2024   15:30 Diperbarui: 31 Desember 2024   15:24 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Salah satu pengalaman paling berkesan bagi saya adalah saat menghadiri Festival Daul dan Kentongan di Kabupaten Bondowoso. Festival ini tidak hanya merayakan seni dan budaya lokal, tetapi juga berfungsi untuk memperkuat identitas bangsa di tengah arus modernisasi. Ketika saya tiba di Alun-alun Raden Bagus Asra, suara alat musik kentongan yang meriah langsung menyambut saya. Suasana ini membangkitkan rasa bangga akan warisan budaya kita.

Selama festival, sambutan dari Pj. Bupati Bondowoso menekankan pentingnya pelestarian budaya dan dukungan terhadap produk lokal. Saya berpikir tentang pentingnya keterlibatan generasi muda dalam pelestarian budaya. Dalam dunia yang semakin dipengaruhi oleh tren global, sangat penting bagi pemuda untuk belajar dan menghargai serta melestarikan tradisi mereka. Festival ini dimeriahkan oleh berbagai kelompok masyarakat yang berpartisipasi, menunjukkan kekuatan memori kolektif kita. Keterlibatan berbagai lembaga dalam festival ini menunjukkan bahwa pelestarian budaya adalah tanggung jawab Bersama bukan tanggung jawab individu.

Festival Daul dan Kentongan menjadi momentum untuk mengingatkan masyarakat tentang dampak positif dari pelestarian seni dan budaya terhadap ekonomi lokal. Festival ini tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga warisan budaya di tengah tantangan globalisasi yang kian mendesak.

Melalui acara ini, kita juga melihat bagaimana isu-isu politik seperti pemberantasan korupsi dan peredaran rokok ilegal disampaikan dengan cara yang menarik dan edukatif. Pj. Bupati menekankan komitmen untuk menjauhi perilaku koruptif, sekaligus mengajak masyarakat untuk membeli produk legal demi mendukung ekonomi daerah. Ini menunjukkan bagaimana seni dan budaya dapat bersinergi dengan upaya pembangunan komunitas yang berkelanjutan.

Melalui pengalaman ini, saya berharap pembaca dapat melihat pentingnya keterhubungan antara pengalaman pribadi dan isu-isu kolektif yang lebih besar, serta mendorong partisipasi aktif dalam melestarikan budaya kita untuk generasi mendatang. Dengan demikian, festival ini menjadi contoh nyata bagaimana seni dan budaya dapat memperkuat ikatan antar generasi dalam menjaga identitas bersama sambil menghadapi tantangan masa kini dan masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun