Mohon tunggu...
Zahra Novita
Zahra Novita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

MENGGAMBAR

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget beserta Konsep Perkembangan Kognitif pada Anak

7 Oktober 2023   14:39 Diperbarui: 7 Oktober 2023   14:45 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebagaiman yang kita ketahui dari Riwayat hidupnya, Jean Piaget bukanlah seseorang pendidik, Namun ia memberikan landasan konseptual yang dapat diterapkan dalam dunia Pendidikan. Dibawah ini penulis akan menjelaskan tentang pemikiran Jean Piaget sebagai berikut:

Pemikiran jean piaget

Menurut Piaget, “kognitif adalah cara anak mengadaptasi dan mendefinisikan objek dengan peristiwa di lingkungannya.” Piaget melihat ketika anak berperan baik dalam merancang pengetahuan tentang realitas, anak tidak hanya menerima begitu saja. Meskipun cara berpikir dan pemahaman anak terhadap realitas telah berubah dan diperbarui oleh pengalamannya, tetapi anak juga aktif dalam mendefinisikan informasi dari pengalaman dan membiasakan diri dengan konsep dan pengetahuan.

Perkembangan Teori Kognitif Piaget Menurut Jean Piaget

Perkembangan kognitif mengacu pada pemikiran, pemecahan masalah, pengambilan keputusan, kecerdasan dan bakat. Dengan demikian, perkembangan kognitif anak menunjukkan perkembangan berpikir anak. Kemampuan anak dalam memadukan berbagai cara berpikir untuk memecahkan suatu masalah dapat dijadikan tolak ukur perkembangan kognitif anak.

Setiap anak berinteraksi dengan lingkungannya, dengan kemampuan kognitifnya anak tidak pernah stabil, penyebabnya adalah tuntutan untuk menghadapi dan memecahkan suatu masalah dalam berinteraksi. Jika ia berhasil menyelesaikan masalahnya, berarti dia mempunyai referensi untuk menyelesaikan masalah atau masalah yang dia hadapi nanti. Itu terjadi secara dinamis.

Perkembangan kognitif anak mempunyai beberapa konsep 

  • Skema , Sistem ini berkembang ketika anak masih bayi, ketika ia melakukan aktivitas dengan kemampuan sensorik motoriknya.
  • Adaptasi , Seorang anak melakukan hal ini secara otomatis ketika dia melakukan aktivitas yang mempunyai dampak positif dan negatif. Kemampuan beradaptasi seorang anak mempengaruhi pertumbuhan kemampuan kognitifnya.
  • Akomodasi, Akomodasi merupakan salah satu bentuk adaptasi terhadap keinginan hidup. misalnya seorang anak yang haus karena lama bermain ingin minum dan ia tidak melihat minuman di atas meja, ia teringat orang tuanya selalu memasukkan air ke dalam lemari es, anak tersebut segera menuju lemari es untuk mengambilnya.
  • Asimilasi , Asimilasi artinya masukan, artinya anak menambahkan informasi atau pengetahuan baru pada pengetahuan yang sudah ada sebelumnya. Misalnya, seorang anak dijanjikan mainan mobil-mobilan oleh orang tuanya dengan syarat jika ia tidur terlebih dahulu. tuntutan itu muncul dari luar diri anak sehingga anak mengikuti keinginan orang tuanya.
  • Keseimbangan, Keseimbangan yang dimaksud di sini adalah proses menyeimbangkan keinginan dan tuntutan di luar diri.
  • Organisasi, Organisasi di sini mengacu pada penggabungan beberapa konsep tentang sesuatu menjadi suatu cara berpikir yang dapat diterima oleh akal. Misalnya, anak usia 5-6 tahun sudah bisa mengendarai sepeda roda tiga dengan baik. Sehubungan dengan keterampilan ini, anak-anak menyusun ide-ide ,seperti kaki di pedal, dua tangan Saat memegang kemudi, mata melihat ke depan dan terkadang anak menoleh ke kanan atau ke kiri untuk keselamatan

Implikasi kognitif piaget dalam pembelajaran

a). Gunakan pendekatan kontruktivis. Sesuai dengan pandangan konstruktivis, Piaget menekankan bahwa anak-anak belajar lebih baik ketika mereka secara aktif mencari solusi sendiri. Pentingnya pendidikan menurut pendapat Piaget adalah bahwa anak-anak harus diajar untuk membuat penemuan-penemuan dan kemudian merefleksikan dan mendiskusikannya, daripada diajar untuk meniru segala sesuatu yang dikatakan atau dilakukan guru.

b). Memberikan fasilitis untuk mereka belajar. lebih efektif guru menciptakan kondisi kelas yang membuat anak belajar sambil bertindak. Kondisi seperti ini meningkatkan daya pikir anak. Guru mendengarkan, melakukan observasi dan mengajukan pertanyaan kepada anak untuk membantu mereka memahami dengan lebih baik. Ajukan pertanyaan terkait untuk mendorong mereka berpikir, dan kemudian minta mereka menjelaskan jawaban mereka di akhir.

c). Mempertimbangkan pengetahuan dan tingkat berfikir anak. Anak-anak memiliki banyak gagasan tentang dunia, pemikiran mereka tentu berbeda dengan pemahaman orang dewasa. Itu sebabnya guru harus bisa mengartikan setiap kalimat yang muncul kepada anak dan menanggapinya dengan menawarkan percakapan yang sesuai dengan tingkat berpikir anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun