Mohon tunggu...
Zahrani Putri diasti
Zahrani Putri diasti Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Binas Sarana Informatika

Saya adalah mahasiswa semester dua Universitas Bina Sarana Informatika kampus ciledug

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sejarah Teh dan Perkembangannya di Jepang

29 Juni 2024   20:24 Diperbarui: 29 Juni 2024   20:24 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Catatan sejarah china mencatat bahwa teh pertama kali ditemukan oleh kaisar Shen nong yang hidup ditahun 2373 SM. Suatu hari kaisar Shen nong yang berkeliling taman sambil mencari tanaman obat. Karena merasa sakit di badannya kaisar shen nong memutuskan untuk duduk di dekat pohon sambil merebus air. Tidak lama setelah itu beberapa daun masuk ke cangkir sang kaisar. Namun, bukannya membuangnya tetapi kaisar shen nong meminumnya. Setelah meminumnya Shen nong merasa badannya membaik dan ada rasa pahit sedikit. Sejak saat itu Shen nong mulai menyelidiki tentang daun tersebut hingga diketahui bahwa daun tersebut adalah daun teh.

Hingga pada masa dinasti tang, teh menjadi sangat populer. Hal ini disebabkan adanya peningkatan jumlah penanaman dan perdagangan teh. Selain karena meningkatnya jumlah perdagangan dan penanaman teh, karya tulis tentang teh banyak ditemukan pada masa dinasti tang. Karya tulis yang paling terkenal adalah karya tulis Lu Yu  yang ditulis pada 780 M. Yaitu chajing atau yang dikenal dengan nama The classics of tea , Di dalam bukunya Lu Yu menjelaskan ciri-ciri karakteristik daun teh, metode penanaman yang mempengaruhi kualitas teh. Dan menjelaskan 15 peralatan untuk menanam, memanen, dan produksi teh.

Setelah sekian lama kebiasaan minum teh mulai menelusuri kehidupan sehari-hari. Teh saat itu tidak lagi diminum sebagai obat, tapi diminum untuk kesenangan karena memiliki efek menyegarkan. Perdagangan teh biasanya selalu dikaitkan dengan jalur sutera. Tetapi, jalur perdagangan yang lain juga tidak kalah pentingnya yaitu jalur perdagangan teh atau biasa dikenal dengan The ancient tea horse road. Perdagangan teh menjadi komoditas utama dinasti tang karena keputusan pemerintah dinasti tang untuk memonopoli komoditas ini.

Setelah mengalami masa kejayaan teh di dinasti tang, teh perlahan-lahan masuk ke jepang. Teh disebut dibawa masuk ke jepang oleh orang-orang dinasti tang yang melakukan perdagangan di jepang dan sekitarnya. Selain, karena para pedagang dinasti tang. Teh di jepang juga dibawa masuk oleh biksu-biksu yang belajar di china tentang agama buddha dan pulang membawa pengetahuan dan kebiasaan meminum teh.

Salah satu biksu yang mempbawa masuk teh di jepang adalah biksu Eichu yang kembali dari china pada tahun 815 M dengan membawa teh yang telah Ia konsumsi dan secara pribadi menyiapkannya untuk Kaisar Saga. Karena Kaisar terkesan dengan rasa teh yang dibuat, kemudian Kaisar memerintahkan untuk melakukan budidaya perkebunan teh di daerah Kinki, Jepang bagian barat. Setelah adanya perkebunan tersebut, hasil teh Jepang melimpah dan  para bangsawan yang mulai menyukai minuman tersebut. Mulai abad ke 12 teh mulai dikenal di Jepang, semakin melimpah dan meluasnya teh. Maka minuman jenis ini sering digunakan dalam upacara keagamaan. Karena maraknya penggunaan teh dalam acara keagamaan, membuat teh semakin diminati dan menjadikan teh sebagai sebuah minuman untuk kaum elit (bangsawan). Sehingga minum teh menjadi populer di kalangan masyarakat Jepang pada waktu itu. Bahkan teh hijau terbaik berasal dari perkebunan di Kyoto yang bibitnya di bawa ke Jepang dari Tiongkok oleh seorang biksu.

Teh menjadi sangat populer di jepang saat itu. Menurut orang jepang saat itu teh menjadi lebih dari sekedar minuman. Dan jepang mulai mengembangkan upacara minum teh mereka sendiri. Sehingga saat itu jepang banyak meminjam kebudayaan china. Karena saat itu china ada masalah dengan jepang menyebabkan popularitas teh di jepang mengalami penurunan. ketika hubungan china dan jepang memburuk pada abad ke 9-abad ke 11. Karena dianggap sebagai produk china, Teh tidak lagi disajikan di kerajaan. Namun, para biksu masih meminumnya untuk membantu mereka melakukan meditasi. Pada abad ke 12, ketika hubungan kedua Negara telah membaik, Seorang biksu Buddha dari jepang bernama Eisai mengunjungi China, sepulangnya dia dari china. Dia membawa lebih banyak biji teh dan menanamnya. Di belakang kuil dekat Kyoto. Eisai mengembangkan kebiasaan munum teh pada zaman itu. Yaitu dari bubuk teh hijau kemudian ia menggambungkan cara menyeduh teh ini dengan ajaran zen dan menciptakan budaya minum teh jepang. Pada masa tersebut, teh masih berupa hasil fermentasi setengah matang. Teh dibuat dengan cara direbus di dalam air panas.

Setelah menuntut ilmu di Tiongkok, Biksu Saicho membawa benih teh untuk ditanam di biara asalnya. Seiring waktu, banyak biarawan lain yang mengikuti jejaknya. Alhasil, banyak kebun teh kecil yang berkembang. Namun, karena perkebunan ini biasanya terdapat di biara terpencil dan terisolasi, teh baru populer di Jepang pada abad ke 12. Karena kedatangan para pedagang,  dan misionaris asal Eropa yang melakukan perjalanan bolak-balik ke Asia membuat tradisi minum teh Tiongkok dan Jepang mulai terdengar di benua asal mereka.

Sumber:

Martin C. Laura (2020) Sejarah teh asal usul dan perkembangan minuman favorit dunia: Elex Media Komputindo

Gina Salsabila TEH: DAN KEBUDAYAAN DARI CHINA DAN TRANSMISINYA KE JEPANG https://www.academia.edu/download/59327879/Teh_kebudayaan_dari_cina_dan_transmisinya_ke_jepang20190520-87172-1339aav.pdf

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun