Apa Yang Dimaksud dengan Tech Winter?
Istilah tech winter pertama kali muncul pada akhir 2022 yang dimana masih berlangsung hingga masa sekarang. Tech winter sendiri merupakan istilah popular yang digunakan untuk menggambarkan periode penurunan signifikan dalam industri teknologi yang mulai tumbang dan mengalami stagnan. Dalam bahasa Indonesia, Tech Winter diterjemahkan sebagai “Musim Dingin Teknologi” maksudnya ialah adanya penurunan minat dan investasi di sektor teknologi. Contohnya ialah Pada tahun 2022-2023, terjadi penurunan signifikan dalam pendanaan venture capital untuk startup teknologi, terutama di sektor-sektor seperti fintech dan kripto. Yang menyebabkan investor menjadi lebih berhati-hati akibat inflasi global dan suku bunga yang semakin meningkat, dan pada tahun 2023 perusahaan besar seperti Meta, Amazon, dan Google melakukan PHK besar-besaran dikarenakan penurunan permintaan, efisiensi operasional, dan fokus ulang pada profitabilitas.
Penyebab Terjadinya Tech Winter
Beberapa ahli berpendapat bahwa tech winter disebabkan oleh pandemi COVID-19 yang berlangsung selama lebih dari dua tahun. Gara-gara pandemi, kegiatan ekonomi menjadi terbatas waktu itu. Namun, faktor utama terjadinya tech winter ialah karena adanya kenaikan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat. Yang dimana kenaikan tersebut membuat banyak pemodal enggan untuk berinvestasi dan lebih memilih untuk menyimpan uangnya. Yang berakibat turunnya minat dalam berinvestasi di industri teknologi.
Cara Menyikapi Tech Winter
1. Lebih Bijak Dalam Berinvestasi
Investasi merupakan hal penting dalam mengembangkan bisnis Perusahaan dan meningkatkan nilai Perusahaan itu sendiri. Oleh karena diperlukannya pemikiran yang matang dalam berinvestasi agar terhindar dari krisis keuangan pada Perusahaan.
2. Mengevaluasi Ulang Bisnis Model
Bisnis model merupakan hal krusial bagi Perusahaan. Karena hal ini merupakan kunci Perusahaan untuk dapat berkembang dan beradaptasi dengan perubahan pasar. Oleh karena itu diperlukannya evaluasi ulang pada bisnis model untuk lebih mengetahui terkait kekuatan dan kelemahan dari bisni model yang ada, serta memastikan bisnis model tersebut dapat memberikan keuntungan pada Perusahaan.
3. Mengoptimalkan Teknologi Digital dan Automasi
Dengan Mengoptimalkan teknologi yang ada dan melakukan digitalisasi secara menyeluruh dalam proses bisnis dapat mengurangi biaya tenaga kerja dan meningkatkan produktivitas pada investasi di bidang teknologi
4. Memantau tren teknologi yang terjadi saat ini
Dengan tetap up to date pada perkembangan teknologi di masa sekarang maka kita akan mengetahui apa yang diinginkan pasar teknologi di masa sekarang untuk melakukan inovasi berkelanjutan terhadap teknologi yang telah ada.
5. Prioritaskan talenta utama
Memprioritaskan talenta-talenta utama dalam tim dan tetap melakukan evaluasi untuk memastikan tim yang ada tetap efisien dan produktif. Apabila diharuskan untuk mengurangi tenaga kerja, maka diusahakan untuk memberi pelatihan atau peluang transisi bagi karyawan terdampak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H