Mohon tunggu...
zahranandila
zahranandila Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - @nandilazhra

My life my rules Tidak pintar tetapi selalu belajar Tidak pandai tetapi selalu berusaha

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Cinta dan Ketulusan Dalam Seni

4 Februari 2025   23:24 Diperbarui: 4 Februari 2025   21:25 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Dalam perjalanan pendidikan, setiap dari kita pasti pernah bertemu dengan sosok guru yang meninggalkan jejak mendalam di hati. Bagi saya dan teman-teman sekelas, Pak Farid guru seni budaya sekaligus mantan wali kelas kami adalah sosok tersebut. Beliau bukan hanya seorang pendidik, tetapi juga panutan yang menginspirasi kami lewat kesabaran, ketulusan, dan kasih sayang yang tulus.

Kelas kami dikenal sebagai salah satu yang paling "menantang." Kenakalan dan tingkah laku kami sering kali menguji kesabaran para guru. Namun, beliau selalu berhasil menghadapi kami dengan penuh pengertian. Tidak pernah sekalipun beliau menunjukkan kemarahan yang berlebihan, apalagi menyerah terhadap kami. Sebaliknya, setiap tindakan dan tutur katanya mencerminkan niat baik untuk membimbing kami menjadi lebih baik.

Satu hal yang paling mengesankan dari beliau adalah caranya memperlakukan kami tanpa prasangka. Beliau tidak pernah memandang rendah meskipun ada di antara kami yang sering membuat masalah. Saat kami berbuat salah, beliau tidak langsung menghukum, tetapi lebih memilih untuk mengajak bicara secara pribadi. "Semua orang punya sisi baik, tinggal bagaimana cara kita menemukannya," katanya suatu kali kepada kami.

Ketulusan beliau juga terlihat dalam setiap pengajaran seni budaya. Beliau selalu mendorong kami untuk berani mengekspresikan diri, tanpa takut salah atau dihakimi. Melalui seni, beliau mengajarkan kami bahwa setiap orang memiliki cara unik untuk mengekspresikan perasaan dan bakatnya. Bahkan, beliau sering memuji karya kami yang sederhana dengan kata-kata yang memotivasi. Dari situ, kami belajar bahwa apresiasi yang tulus bisa menjadi kekuatan besar untuk membangkitkan semangat seseorang.

Meski tantangan datang dari tingkah laku kami yang sering membuat guru lain mengeluh, beliau tetap konsisten menunjukkan dedikasi. Ketika kami menghadapi kesulitan belajar atau masalah pribadi, beliau selalu ada untuk mendengarkan dan memberikan nasihat. Sikap beliau mengajarkan kami bahwa menjadi pendidik bukan sekadar soal mengajarkan materi pelajaran, tetapi juga membentuk karakter siswa dengan cinta dan perhatian.

Kini, setelah waktu berlalu, saya sering merenungkan betapa besar peran beliau dalam membentuk diri kami. Kelas yang dulu penuh kenakalan kini dipenuhi oleh individu-individu yang lebih matang, banyak di antaranya berhasil meraih cita-cita berkat bimbingan dan dorongan beliau.

Pak Farid guru seni budaya kami adalah bukti nyata bahwa kesabaran dan ketulusan dapat membawa perubahan besar. Meski tantangan yang dihadapi tidaklah mudah, beliau tetap berusaha memberikan yang terbaik untuk kami. Sosok beliau akan selalu menjadi inspirasi bagi kami, mengingatkan bahwa pendidikan sejati adalah tentang mencintai dan mempercayai potensi setiap anak.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun