Setiap pasangan menginginkan keluarga bahagia dan harmonis. Namun, sering kali melupakan akan pentingnya perencanaan keluarga. Salah satu kunci utama untuk mewujudkan itu semua dengan memilih metode kontrasepsi (KB) yang sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup. Dengan banyak nya pilihan metode KB, penting untuk tahu kekurangan da kelebihan pasangan agar dapat menentukan pilihan yang tepat
Â
Menurut ibu bidan Siti Rahmah metode kontrasepsi yang tersedia dalam program Kb, implan dulu ada 6 implan di pasangnya. Kalo sekarang ada 2 atau 1 implannya. Juga ada ayudi itu ada yang berbentuk spiral ada yang berbentuk T Koper Te, ada yang berbentuk kupu kupu dan ada yang di jait sendiri oleh dokter, itu sulit di lepaskan karna sepeti benang kusut dan di lepaskan nya harus dengan dokter yang sama dan bagus nya itu di lepas saat keadaan haid karena si rahin sedang terbuka. Serta ada pil dan juga KB suntik.
Â
Selain hal hal yang di sampaikan oleh nara sumber tersebut, Pemilihan metode KB sering kali di dasarkan pada cocok atau tidak cocok. Padahal bangak sekali yang harus dipertimbangkan, seperti usia, kondisi kesehatan, jumlah anak yang di inginkan, serta gaya hidup. Contoh nya, KB IUD (spiral) cocok bagi mereka yang ingin jangka panjang, sementara pil lebih fleksibel tetapi membutuhkan kedipsiplinan setiap harinya.
Â
Topik keluarga berencana (KB) sering jadi perbincangan, tapi pada kenyataan nya masi banyak yang tidak paham soal pilihan metode KB. Bahkan ada rasa engga dan takut karena berbagai mitos yang beredar di masyarakat. Padahal KB itu sebenernya alat penting untuk membatu pasangan membangun keluarga yang sehat, terencana, dan bahagia. Dengan memahami ragam metode KB dan memilih yang sesuai, mendobrak mitos mitos yang beredar adalah langkah awal untuk menuju keluarga yang lebih terencana dan bahagia. Yang lebih penting, KB adalah hak setiap individu dan pasangan. Ini seperti memberi mereka kendali atas hidup mereka sendiri. Dan menurut saya, itu adalah hal yang layak diperjuangankan.
Â
Ragam Metode KB
Alat kontrasepsi seperti kondom pria banyak dipilih karena praktis dan efektif mencegah kehamilan hingga 98% jika di gunakan dengan benar. Pil KB yang mengandung hormon untuk mencegah ovulasi, juga populer karena efektif dan membatu melancarkan haid, meski ada risiko efek samping seperti jerawat atau tekanan darah tinggi.
KB implan, adalah alat kecil yang di masukkan ke bawah kulit, efektif hingga tiga tahun meskipun dapat menyebabkan haid tidak teratur. Suntik KB, yang tersedia dalam periode waktu 1 atau 3 bulan, menawarkan kepraktisan dengan risiko kegagalan sangat rendah jiga di gunakan tepat
IUD atau KB spiral, tersedia dalam jenis hormonal dan non hormonal, bisa bertahan 5-10 tahun namun beresiko sekali bergeser dan menyebabankan tidak nyamanan. Kondom wanita, meski praktis, memiliki efektivitas lebih rendah di banding kondom pria.
Diafragma, alat berbentuk kubah karet yang dipasang di mulut rahim, biasanya di kombinasikan dengan spermisida untuk efektivitas lebih tinggi. Spermisida sendiri, meski sudah di gunakan tanpa kombinasi alat lain
KB permanen, seperti vasektomi untuk pria dan tubektomi untuk wanita, hampir 100% efektif dan cocok untuk pasangan yang tidak ingin mempunyai keturunan. Pilihan kontrasespsi ini membantu menjaga kesehatan reproduksi dan mencegah kehamilan dengan aman.
Â
Pemilihan metode kontrasepsi merupakan langkah penting dalam mendukung kesehatan reproduksi dan perencanaan keluarga mendorong masyrakat untuk lebih mengenal pilihan kontrasespsi yang tersedia. Menurut peneliti (Usman,2013) menyatakan bahwa jumlah anak memiliki hubungan yang signifikan terhadap kejadian unmet need KB (p<0,05). Pengelompokan jumlah anak dibagi menjadi jumlah anak > 2 dan < 2 ( fadila, 2016 ).
Â
Metode KB merupakan langkah cerdas untuk kesehatan dan perencanaan keluarga. Pilih yang tepat, dan wujudkan kelurga sehat serta harmonis
Â
REFERENSI
Â
Bidan Siti Rahmah, Hasil wawancara ( 12 Desember 2024 09.32 )
https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/mengenal-alat-kontrasepsi
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/5951/4/Chapter%202.pdf.pdf
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H