Mohon tunggu...
Zahra Margautami
Zahra Margautami Mohon Tunggu... -

Seorang part time mahasiswa, enterpreneur,full time housewife

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menyerah atau Berjuang?? (Mendapat Restu Ortu untuk Menikah)

22 Desember 2014   14:30 Diperbarui: 4 April 2017   17:28 9023
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalo dilihat dari judulnya mungkin banyak dari pembaca yang langsung “jleb”, alias galau. Bisa jadi pas Anda baca tulisan ini Anda sedang mengalami hal seperti ini. Pada hakikatnya tiap manusia menginginkan untuk bisa menikah, bisa hidup bersama dengan orang yang dicintai seumur hidup. Namanya juga mau beribadah (menikah), pasti cobaan kalo mau ibadah untuk tujuan sangat mulia itu banyak. Kalo gampang hadiahnya ga diganjar surga, cukup berhadiah piring cantik saja, hehehe.

Menikah itu bukan hanya antara satu pria dengan satu wanita. Akan tetapi dengan keluarganya juga, baik keluarga inti (ayah, ibu, saudara kandung) atau juga keluarga besar (paman, tante, sepupu, kakek, nenek). Hal itu yang perlu dipahami, ga bisa sebagai pasangan hanya mikir yang penting saya dan kamu, pernikahan jauh lebih besar daripada itu, mengawinkan dua keluarga dengan background yang berbeda.

Banyak yang ketika pendekatan semuanya lancar, akan tetapi pas dikenalkan dengan orang tua, dan hubungan itu sudah menjadi serius ternyata SK (Surat Keputusan) tidak di acc, itupun dengan berbagai macam alasan. Apa kita sebagai pejuang nikah langsung nyerah dan tunduk kepada putusan orang tua??

Menurut saya tidak boleh menyerah. Pasti pada bertanya-tanya dan menganggap saya durhaka kepada orang tua?? Hehehe..

Orang tua memang sudah makan asam garam dalam hidup ini, tapi tetap kita juga yang menjalani pernikahan nantinya. Apabila orang tua menolak calon pasangan hidup kita, didengarkan dulu, tapi jangan ditelan bulat-bulat. Pertama yang Anda lakukan adalah cari tau alasannya apa, biasanya ada orang tua yang bilang “ga tau ga cocok aja”, nah itu yang perlu Anda gali lebih dalam lagi alasannya. Lalu, bisa mulai diskusi dengan orang tua Anda dengan baik-baik, dengan baik-baik ini perlu saya bold karena jangan sampai diskusi ngotot-ngototan yang akhirnya malah membuat ortu kita ilfil. Bahkan bisa jadi merasa kalau calon pasangan Anda menjadikan Anda punya sifat yang tidak baik karena kita sebagai anak jadi berani berkata keras ke ortu, apalagi ada beberapa ortu yang malah merasa anaknya jadi durhaka. Setelah diskusi dengan baik-baik dan Anda sudah mengetahui alasannya, coba dicek apakah benar yang orang tua Anda katakana.  Misalkan, ditolak karena pendidikan lebih rendah dari Anda atau tidak sesuai dengan ekspektasi orang tua Anda, mereka berharap punya mantu Sarjana (S1) eehh pasangan Anda lulusan SMA dan itu merupakan hal yang membuat ortu tidak setuju. Salah satu cara yang bisa digunakan adalah pelan-pelan melakukan pendekatan ke ortu, mengajak mereka ngobrol untuk menceritakan kelebihan, prestasi, atau skill yang dimiliki oleh pasangan walaupun dia lulusan SMA. Ada juga contoh dimana ortu menolak pasangan karena background keluarga, misalkan calon mertua Anda bercerai, kadang hal itu jadi pertimbangan untuk ortu Anda berpikir bahwa calon pasangan Anda bisa jadi akan bernasib sama, kalau misal hal itu yang terjadi, berikan pengertian bahwa anak-anak broken home juga merupakan orang-orang hebat, dan tunjukkan profil orang-orang sekitar yang memiliki problem yang sama tapi sukses dalam rumah tangga yang sekarang. Pengalaman saya pribadi, saat awal saya mengenalkan calon pasangan hidup ada penolakan-penolakan, setelah saya tau alasannya dan akhirnya saya melakukan pendekatan ke ibu saya dengan banyak diskusi tentang kelebihan-kelebihan calon pasangan, Alhamdulillah seiring berjalannya waktu dengan ijin Allah dan ibu saya lama-lama juga merasakan sendiri apa yang saya katakana tentang calon pasangan hidup, akhirnya SK turun juga ;).

Selain berusaha untuk melakukan pendekatan ke orang tua Anda, juga bisa melakukan pendekatan ke om/tante, atau pakde/bude yang dekat dengan orang tua Anda. Coba kenalkan calon pasangan Anda dengan mereka. Mereka bisa bantu untuk memberikan saran dan pandangan yang baru kepada orang tua Anda. Jangan sungkan-sungkan untuk meminta bantuan mereka, karena sebenarnya mereka menganggap ponakan juga sebagai anak mereka

Masih banyak lagi alasan-alasan orang tua yang menolak calon pasangan kita, yang paling penting kalau menurut saya, selama alasan ortu bukan sesuatu yang akidah, misalkan perbedaan agama, Anda masih bisa memperjuangkan cinta Anda. Tapi ada syarat besar yang harus dipenuhi sebelum anda maju ke ortu Anda “PANTASKAH DIA (CALON PASANGAN) DIPERJUANGKAN?” . Kalau Anda merasa calon pasangan Anda kurang meyakinkan dalam memberi kebahagiaan di dalam pernikahan, buat apa capek-capek diperjuangkan. Perjuangkanlah orang yang memang pantas untuk diperjuangkan, dan dia akan memberikan kita kebahagiaan dunia dan akhirat sampai akhir hayat.

Ingat, ga ada hal yang indah didapat dengan mudah, semua harus diperjuangkan, termasuk dalam urusan percintaan.

Jadi, jangan galau lagi yaa…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun