Mohon tunggu...
Angger Nulis
Angger Nulis Mohon Tunggu... Lainnya - Publik

Seorang Mahasiswa yang tengah menjajal dunia kejurnalistikan, membantu teman-teman sejawat untuk mempublish artikelnya

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Tanpa Disadari, Tangan Menjadi Jembatan Penularan Penyakit

18 November 2020   18:46 Diperbarui: 18 November 2020   18:52 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa KKN UIN Walisongo sosialisasikan CTPS kepada anak-anak

Oleh: Fatimah Azzahra Lubis

Kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya menjaga kebersihan tangan masih terbilang rendah. Masih banyak ditemukan orang tidak  mencuci tangannya saat keluar dari toilet. Padahal toilet adalah tempat bersarangnya berbagai macam kuman dan bakteri.

Cuci tangan baru dirasa butuh, saat seseorang merasa tangannya berminyak karena makan gorengan, atau setelah selesai makan menggunakan tangannya. Yang perlu menjadi perhatian juga yaitu para penjual makanan, beberapa diantara mereka banyak yang menggunakan tangan kosong tanpa alat apapun saat meracik maupun menyajikan makanan.

 

Menurut Depkes RI (2009) yang dikutip dari jurnal ARKESMAS , beberapa penyakit yang dapat menular melalui tangan diantaranya: infeksi saluran pernafasan, diare, infeksi cacing, infeksi mata, dan penyakit kulit. Kuman ataupun bakteri ini menempel dan bertahan di  tangan manusia. Secara tidak sadar, penularan terjadi saat melakukan aktivitas seperti makan, mengucek mata, dan menggaruk kulit.

Penularan dapat dicegah dengan cara membiasakan perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dalam kehidupan sehari-hari. Jika bukan karena pandemi Covid 19, kebiasaan mencuci tangan rakyat Indonesia mungkin tidak akan mengalami peningkatan. Namun bagaimana bila pandemi telah berakhir?, akankan kebiasaan mencuci tangan ini akan terus berlanjut?

Permasalahan

Ada beberapa penyebab rendahnya kesadaran masyarakat Indonesia untuk rajin mencuci tangannya, diantaranya yaitu: Pertama, tidak dibiasakan sejak dini. Sebagaimana anak berkiblat kepada yang lebih dewasa, jika orang tua tidak membiasakan diri beserta anaknya untuk rajin mencuci tangan dan menjaga kebersihan diri maupun lingkungannya, maka akan menjadi sebuah kebiasaan yang menurun. Kedua, fasilitas sanitasi yang belum memenuhi standar. Masih banyak warga Indonesia yang tidak memiliki fasilitas MCK (Mandi, Cuci, Kakus) yang memadai.

Memang tidak bisa dipungkiri, salah satu permasalahan yang hingga kini masih menjadi persoalan di Indonesia adalah sanitasi. Pengertian dari sanitasi sendiri adalah upaya yang dilakukan oleh manusia untuk dapat mewujudkan lingkungan bersih, dengan tujuan menjaga serta meningkatkan taraf kesehatan masyarakat.

Mencuci tangan dengan sabun merupakan salah satu tindakan sederhana dari upaya sanitasi. Meskipun terlihat sepele, dengan mencuci tangan terbukti ampuh mengurangi resiko penularan penyakit. Dimasa pandemi Covid 19 saja, Permerintah terus mengkampayekan Cuci Tangan Pakai sabun disetiap kesempatannya. Saat ini di tempat-tempat umum, fasilitas publik, di sudut-sudut gang, bahkan di depan rumah warga disediakan tempat mencuci tangan. Ini merupakan sebuah pencapaian, dan harus terus dijaga agar dapat menjadi sebuah kebiasaan baru di masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun