Mohon tunggu...
Ayu Zahra Chantalia Lesmana
Ayu Zahra Chantalia Lesmana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Padjajaran

Ayu Zahra Chantalia Lesmana atau yang akrab disapa Rara ini sedang melakukan studi S1 di Universitas Padjajaran. Seorang Gemini yang senang menonton dan mendengarkan musik juga sangat menggemari topik gaya hidup terutama fashion.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Es Ciming, Jajanan Khas Purwakarta Picu Nostalgia

2 Juni 2022   10:00 Diperbarui: 2 Juni 2022   10:06 917
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Es Ciming Purwakarta/Dokumentasi Pribadi

Rasa dan tempat dapat menjadi stimuli-stimuli munculnya sensasi nostalgia. Seperti apa yang dirasakan oleh Nining Suartini, salah satu pelanggan Warung Es Ciming di Jl. Jendral Sudirman (Pasar Jumat), Kabupaten Purwakarta sejak tahun 90-an.

Menyantap jajanan es dapat menjadi salah satu cara untuk menyegarkan diri sepulang sekolah, terutama ketika tinggal di tempat relatif panas, salah satunya Kabupaten Purwakarta. Di warung persegi panjang berukuran kecil yang berada di salah satu jalur utama di Purwakarta itulah Nining dan teman-temannya berkumpul seraya menyantap Es Ciming.

Warung Es Ciming ini berdiri sejak tahun 1970 oleh seorang Tionghoa yaitu Ko Ciming. Sudah dapat ditebak dari mana asal nama jajanan ini. Namun, dikutip dari pernyataan pemilik Warung Es Ciming saat ini yaitu Adi, pada awalnya Es Ciming disebut Es Shanghai, seiring berjalannya waktu jajanan ini berganti nama menjadi Es Campur. Selanjutnya, karena semakin banyak yang ikut berjualan es campur, untuk mempertahankan originalitasnya nama jajanan ini berakhir menjadi Es Ciming.

Jajanan yang sudah menjadi khas Kabupaten Purwakarta ini merupakan campuran dari kacang hijau, cincau hitam, cendol, potongan roti dan sirup gula berwarna merah, disajikan dalam mangkuk berdiameter kurang lebih 12 cm dengan topping es serut menggunung lengkap dengan tambahan susu kental manis. Ciri khas dari Es Ciming tersendiri adalah sirup gula yang digunakan merupakan hasil racikan sendiri, hal tersebut terus dilakukan untuk tetap menjaga cita rasa Es Ciming sesuai dengan resep terdahulu.

Nining bercerita, ia memiliki orang tua yang ketat dimana mengharuskannya untuk langsung kembali ke rumah sepulang sekolah terkecuali jika ada jadwal les komputer. Alhasil, dia memberitahu orang tuanya jadwal les komputer berlangsung setiap hari sekolah walaupun sebenarnya hanya tiga kali dalam seminggu. Di hari-hari tanpa les komputer itulah, Nining dapat pergi bersama teman-temannya sepulang sekolah, salah satunya mengunjungi Warung Es Ciming. Rasa dari Es Ciming juga tempatnya yang masih sama sejak dahulu berhasil memberikan sensasi nostalgia dan mengingatkannya akan kenangan-kenangan tersebut. “Yang beda itu cuma harganya, dulu Rp1.500,00 kalau sekarang RP15.000,00” tutur Nining.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun