Mohon tunggu...
Zahra Khalila Putri R
Zahra Khalila Putri R Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Keluarga dan Konsumen IPB University

Mahasiswa Ilmu Keluarga dan Konsumen

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manajemen Stress dan Kesejahteraan pada Keluarga Sandwich

23 April 2024   08:05 Diperbarui: 23 April 2024   08:19 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang memiliki peran penting dalam menentukan kualitas suatu bangsa dan negara. Dalam era globalisasi, keluarga sering menghadapi berbagai masalah dan konflik yang dapat menyebabkan stres, terutama bagi generasi sandwich yang merawat orang tua lanjut usia dan anak-anak. Manajemen stres dan kesejahteraan menjadi kunci penting bagi keluarga sandwich untuk mengatasi tantangan yang dihadapi, menjaga keseimbangan fisik, psikologis, emosional, dan keuangan, serta mencapai kesejahteraan keluarga secara menyeluruh. Manajemen kesejahteraan keluarga dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal, seperti kompleksitas keluarga, stabilitas, peran dan perubahan keluarga, serta kemajuan teknologi.

Keluarga sandwich adalah keluarga yang berada di antara dua generasi, di mana ibu atau ibu rumah tangga harus menangani peran penting dalam menangani kebutuhan orang tua dan anak-anak. Generasi Sandwich ialah generasi yang memiliki orang tua lansia dan anak sebagai tanggungan. Ini menyebabkan beban ganda yang dirasakan oleh seorang wanita yang berada di posisi tersebut. Kesejahteraan keluarga yang baik adalah hal yang penting untuk mencapai keseimbangan dan kesejahteraan dalam keluarga.

Manajemen stress yang diterapkan oleh seorang perempuan pada keadaan keluarga sandwich merupakan hal yang tidak mudah. Beberapa faktor yang mengakibatkan perempuan ini merasakan stress antara lain karena kebutuhan perhatian khusus yang dibutuhkan oleh orang tua yang memerlukan kesehatan khusus, serta tanggung jawab yang berat terhadap anak-anak yang masih bergantung. Stres ini dapat meningkatkan beban yang dirasakan pada perempuan ini, yang dapat berpengaruh pada kesejahteraan mereka. Kesejahteraan keluarga yang baik adalah salah satu tujuan utama dari manajemen stress yang tepat. Penerapan manajemen stress yang baik dapat membantu meningkatkan kesejahteraan keluarga, sekaligus mengurangi stres yang seringkali muncul di keluarga sandwich. Salah satu cara untuk menerapkan manajemen stress yang tepat adalah dengan mengatur waktu dan prioritas. Perempuan yang berada pada keluarga sandwich dapat membuat jadwal yang mencakup semua tugas yang harus diperhatikan, seperti mengatur rumah tangga dan mengurus anak-anak.

Pada keluarga sandwich, beban yang dirasakan dapat meningkatkan stress sehingga psikologis, emosional, fisik, dan keuangan menjadi tidak terkendali dengan baik. Namun, dengan pendekatan yang tepat, keluarga sandwich bisa menjaga keseimbangan dan kesejahteraan mereka. Penting untuk menerapkan pola manajemen stress yang tepat pada keluarga sandwich agar kesejahteraan keluarga mampu dirasakan dengan baik. Penerapan manajemen stress yang tepat pada keluarga sandwich dapat membantu mengurangi beban yang dirasakan oleh perempuan yang berada pada keluarga sandwich. Dengan menerapkan manajemen stress yang tepat, perempuan dapat membuat jadwal yang mencakup semua tugas yang harus diperhatikan, seperti menangani kebutuhan orang tua, mengatur rumah tangga, dan mengurus anak-anak. Selain itu, perempuan juga dapat membuat perencanaan yang mencakup semua kebutuhan yang dibutuhkan oleh keluarga, seperti mengatur waktu untuk berbagi waktu dengan anak-anak, menangani kebutuhan orang tua, dan mengatur rumah tangga. Dengan cara ini, perempuan dapat mengurangi beban yang dirasakan dan memastikan kesejahteraan keluarga maksimal.

Kesejahteraan sebuah keluarga merupakan hal yang sangat penting, karena kesejahteraan keluarga dapat mempengaruhi kesejahteraan setiap anggota keluarga.Jika penerapan manajemen stress pada keluarga sandwich tidak berjalan dengan baik, maka suatu keluarga akan merasakan kesejahteraan yang tidak maksimal. Sedangkan penerapan manajemen stress pada keluarga sandwich berjalan dengan baik, maka keluarga tersebut akan merasakan kesejahteraan yang maksimal pada masing-masing anggota keluarga.

Generasi sandwich, terutama perempuan seringkali dihadapkan pada harapan tradisional terkait gender, di mana mereka dianggap sebagai pengasuh utama dalam keluarga, bertanggung jawab atas merawat anak-anak, orang tua, dan keluarga secara keseluruhan. Budaya di Indonesia masih kuat dalam melestarikan pandangan bahwa perempuan berada di rumah sementara laki-laki bekerja di luar. Hal ini bisa membuat perempuan merasa bersalah jika mereka memilih untuk bekerja di luar rumah. Tekanan ini dapat berdampak negatif pada kesejahteraan psikologis mereka dan menciptakan ketegangan dalam hubungan keluarga. Perempuan dalam keluarga sandwich generation, yang harus merawat baik anak-anak maupun orang tua, merasa perlu untuk menjaga harmoni dalam keluarga dengan menahan diri untuk tidak mengeluh atau mengungkapkan tekanan yang mereka rasakan.

Di tengah dinamika kehidupan yang serba cepat dan penuh tuntutan, keluarga sandwich seringkali merasa tertekan dan terbebani oleh tanggung jawab ganda mereka. Namun, dengan pendekatan yang tepat dan strategi yang matang, mereka dapat menavigasi tantangan ini dengan lebih baik dan menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis dan sejahtera. Salah satu strategi utama adalah pembagian tanggung jawab secara adil di antara semua anggota keluarga yang mampu berkontribusi. Hal ini tidak hanya mengurangi beban kerja individu tetapi juga menumbuhkan rasa keterlibatan dan kepemilikan bersama atas kesejahteraan keluarga.

Anak-anak yang lebih tua, misalnya, dapat membantu dalam pekerjaan rumah atau merawat saudara-saudara mereka yang lebih muda, sementara pasangan dapat bergantian dalam merawat orang tua yang membutuhkan perhatian khusus. Mengadopsi teknik manajemen stres, seperti meditasi, yoga, atau teknik pernapasan, juga dapat sangat membantu. Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya memberikan relaksasi bagi tubuh dan pikiran tetapi juga meningkatkan kualitas hidup dengan mengurangi tingkat stres secara keseluruhan. Keluarga dapat meluangkan waktu bersama untuk melakukan aktivitas relaksasi ini, meningkatkan ikatan keluarga sekaligus mengurangi stres.

Menetapkan prioritas dan fokus pada apa yang benar-benar penting dapat membantu menjaga keseimbangan antara kehidupan kerja dan keluarga.Mencari dukungan eksternal, seperti layanan perawatan di rumah, konsultasi dengan ahli kesehatan mental, atau bergabung dengan kelompok dukungan untuk caregiver, dapat memberikan sumber daya tambahan dan perspektif baru dalam menghadapi tantangan. Berbagi pengalaman dan solusi dengan orang lain yang berada dalam situasi serupa dapat mengurangi perasaan terisolasi dan memperkuat mental. Terakhir, sangat penting untuk menjaga komunikasi yang terbuka dan positif di dalam keluarga. Menyediakan ruang aman untuk setiap anggota keluarga untuk berbicara tentang perasaan, kekhawatiran, dan kebutuhan mereka dapat mendorong rasa saling pengertian dan dukungan bersama. Dengan menerapkan strategi-strategi ini, keluarga sandwich dapat mengelola stres dengan lebih efektif dan memelihara kesejahteraan keluarga, memastikan bahwa setiap anggota keluarga merasa didukung dan dihargai di tengah-tengah tantangan yang mereka hadapi bersama.

Generasi Sandwich adalah generasi setengah baya yang memiliki orangtua lanjut usia dan anak-anak sebagai tanggungan. Dalam pengertian individual, istilah ini menggambarkan orang-orang yang terjepit di antara tuntutan merawat orang tua yang lanjut usia dan mendukung anak-anak mereka. Manajemen stres keluarga melibatkan pemahaman dan pengelolaan efektif terhadap sumber-sumber stres yang ada di dalam keluarga. Sedangkan manajemen kesejahteraan keluarga adalah suatu pendekatan yang penting dalam memastikan kesejahteraan dan kebahagiaan seluruh anggota keluarga. Penting bagi generasi sandwich untuk menetapkan batasan yang sehat dan menjaga komunikasi yang terbuka dan positif di dalam keluarga sandwich.

Program Studi Ilmu Keluarga dan Konsumen

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun