Mohon tunggu...
Zahra Huseinah
Zahra Huseinah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa Universitas Negeri Jakarta jurusan pendidikan sosiologi angkatan 2023

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dinamika Masyarakat Pasca Pandemi Covid-19

22 Oktober 2023   18:45 Diperbarui: 22 Oktober 2023   19:15 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Coronavirus merupakan jenis virus baru yang menyebabkan penyakit menular yang sering juga disebut dengan Covid-19. Covid-19 itu sendiri singkatan dari CoronaVirus Disease-2019. Covid-19 ini pertama kali ditemukan di Wuhan, Tiongkok pada Bulan Desember 2019. Dalam hitungan bulan Covid-19 ini sudah menyebar ke berbagai wilayah di dunia, salah satunya Indonesia. Covid-19 mulai memasuki Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020. Covid-19 ini sangat mudah menular dan dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat. Tidak hanya kematian, namun Covid-19 ini juga berdampak pada perekonomian dunia karena kebijakan beberapa negara dalam membatasi pergerakan orang, maupun barang. Dampaknya yang meluas menjadikan Covid-19 ini disebut dengan pandemi.


Pandemi Covid 19 memberikan dampak yang sangat buruk pada masyarakat, masyarakat mengalami perubahan sosial dan perilaku sosial yang terjadi selama Pandemi Covid 19. Ketika Pandemi Covid 19 mulai menyebar, banyak masyarakat yang merasa khawatir jikalau mereka dapat tertular penyakit tersebut sehingga mereka mulai mengisolasi diri, pandemi juga memicu panic buying yang menyebabkan masyarakat berlomba-lomba untuk membeli bahan pokok selama mereka mengisolasi diri mereka. Perubahan perilaku sosial yang terjadi saat pandemi tersebut diantaranya masyarakat harus menjaga jarak satu sama lain, rutin mencuci tangan dan menggunakan masker ketika keluar rumah dan ketika berpergian dengan transportasi umum.

Aktivitas-aktivitas yang terbatasi selama Pandemi Covid 19 membuat masyarakat menjadi tidak produktif, mereka banyak yang bekerja dari rumah atau WFH (Work From Home), dan juga banyaknya perusahaan yang memutuskan memecat sebagian karyawannya. Oleh karena itu banyak karyawan yang kehilangan pekerjaannya karena di-PHK. Begitupun dengan murid murid di sekolah mereka harus melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) agar mereka memiliki ruang untuk mendapatkan akses pendidikan. Hal-hal ini menjadi penyebab mengapa perubahan sosial dan perubahan perilaku di tengah-tengah masyarakat berubah.

Dampak Covid 19 dalam Pendidikan
Akibat covid-19, kondisi di dunia pendidikan maupun sistem pembelajaran banyak mengalami perubahan demi memutuskan mata rantai virus korona. Segala aktivitas yang dilakukan di luar rumah untuk sementara waktu dihentikan, baik kegiatan perkantoran, pendidikan maupun kegiatan-kegiatan lain. Upaya yang dilakukan pemerintah untuk menetapkan social distancing, artinya himbauan untuk menjaga jarak di antara masyarakat, menghindari kerumunan, dan melarang masyarakat untuk melakukan kegiatan pertemuan yang melibatkan banyak orang. Pandemi ini tentunya mengubah kehidupan dan aktivitas sehari hari bagi masyarakat Indonesia maupun dunia, serta memiliki pengaruh terhadap pendidikan dan kehidupan sosial masyrakat.

Pandemi COVID-19, memiliki dampak yang besar bagi pendidikan di Indonesia. Pandemi COVID-19, membuat seluruh sekolah yang ada di indonesia untuk tidak melakukan aktivitas belajar mengajar secara tatap muka. Dengan ini, dapat diartikan seluruh siswa dan guru melakukan aktivitas belajar mengajar secara daring (dalam jaringan) dari tempat tinggal masing- masing. Melakukan belajar mengajar dengan daring, tentunya harus memiliki sebuah perangkat serta alat yang mendukung agar proses belajar mengajar berjalan dengan lancar.

Pendidikan di Indonesia pun menjadi salah satu bidang yang terdampak akibat adanya pandemi covid-19 tersebut. Dengan adanya pembatasan interaksi, Kementerian Pendidikan di Indonesia juga mengeluarkan kebijakan yaitu dengan meliburkan sekolah dan mengganti proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan menggunakan sistem dalam jaringan (daring). Dengan menggunakan sistem pembelajaran secara daring ini, terkadang muncul berbagai masalah yang dihadapi oleh siswa dan guru, seperti materi pelajaran yang belum selesai disampaikan oleh guru kemudian guru mengganti dengan tugas lainnya.

Dengan adanya kebijakan Work From Home (WFH), maka mampu memaksa mahasiswa dan mempercepat mereka untuk menguasai teknologi pembelajaran secara digital sebagai suatu kebutuhan bagi mereka. Tuntutan kebutuhan tersebut, membuat mereka dapat mengetahui media online yang dapat menunjang sebagai pengganti pembelajaran di kelas secara langsung, tanpa mengurangi kualitas materi pembelajaran dan target pencapaian dalam pembelajaran. Berbagai media pembelajaran jarak jauh pun dicoba dan digunakan. Sarana yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran online antara lain, e-learning, aplikasi zoom, google classroom, youtube, maupun media sosial whatsapp. Sarana-sarana tersebut dapat digunakan secara maksimal, sebagai media dalam melangsungkan pembelajaran seperti di kelas. Dengan menggunakan media online tersebut, maka secara tidak langsung kemampuan menggunakan serta mengakses teknologi semakin dikuasai oleh siswa maupun guru.

Dampak sosial budaya yang mempengaruhi perubahan interaksi sosial budaya pada pelajar dan mahasiswa adalah sebagai berikut:

1. Tidak semua pelajar atau mahasiswa mempunyai kelengkapan yang memadai untuk mengikuti pembelajaran daring. Pembelajaran daring mengharuskan pelajar atau mahasiswa mempunyai HP atau ponsel berbasis android yang memiliki fitur lengkap, komputer atau laptop dengan aplikasinya, dan juga akses atau sinyal yang berkualitas dan cepat. Hal ini menyebabkan tidak semua pelajar atau mahasiswa dapat mengikuti pembelajaran daring dan mengakses penugasan dari pengajar dengan baik dan lancar karena tempat tinggal tidak terjangkau akses internet dengan baik. .

2. Peningkatan terjadinya gangguan psikologi pada pelajar dan mahasiswa terutama pada pelajar TK dan SD. Pada pelajar TK dan SD disebabkan mereka kurang dapat memahami pelajaran yang disampaikan secara daring. Hal ini terjadi karena para pelajar belum bisa berkonsentrasi penuh untuk menatap HP atau layar komputer dalam waktu lama. Sehingga banyak pelajar yang malas mengikuti pelajaran dan mengerjakan tugas yang lebih banyak dibandingkan jika sekolah luring.

3. Tingkat prestasi pelajar dan mahasiswa menurun . Hal ini sebabkan pembelajaran daring membuat para pelajar dan mahasiswa lebih malas dalam belajar. Penugasan dan ujian yang dilaksanakan secara daring sering membuat para pelajar dan mahasiswa mengambil jalan pintas dengan menyontek atau mengutip jawaban dari aplikasi di HP maupun komputer.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun