Â
Tanjungjaya, Pandeglang --- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang berjumlah 7 orang perempuan dari Program Studi Pendidikan Seni Tari UPI sukses menggelar Festival Tanjungjaya pada tanggal 10 Desember 2024, di Kampung Cikadu, Desa Tanjungjaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten. Acara ini dirancang sebagai upaya memperkenalkan sekaligus melestarikan tradisi dan potensi lokal yang dimiliki oleh desa wisata tersebut yang bertajuk acara FESTIVAL TANJUNGJAYA 2024 "HARMONIA IN CULTURA" dengan tema Kebhinekaan Global Menuju Desa Tanjungjaya Berbudaya dan Berkesenian.
Festival Tanjungjaya menampilkan berbagai tampilan menarik salah satunya mengenai kearifan lokal masyarakat setempat. Tidak hanya penampilan seni tradisional daerah setempat, festival ini pun menampilkan tarian tradisional Indonesia dari berbagai daerah di Indonesia hingga menampilkan Tari Mancanegara. Selain melestarikan tradisi, Festival Tanjungjaya juga bertujuan untuk meningkatkan potensi wisata desa. Sanggar Batik Cikadu, salah satu ikon lokal, menjadi sorotan utama dalam pameran. Produk-produk batik dengan motif khas Pandeglang dipamerkan, sekaligus memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk belajar membatik secara langsung. Tidak hanya penampilan dari warga setempat, festival kali ini mengundang band lokal dari banten untuk mengisi acara hiburan di malam puncak festival. Dosen Pembimbing Lapangan Dr. Yuliawan Kasmahidayat, M.Si turut hadir ditengah acara festival ini juga memberikan sebuah tampilan kejutan yang spesial dalam acara festival.
Festival ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Para pemuda Cikadu turut ambil bagian dalam festival, mulai dari membantu persiapan acara hingga tampil dalam pertunjukan seni. Kepala Desa Tanjungjaya, H. Astaka, menyampaikan apresiasi atas inisiatif mahasiswa KKN UPI dalam menyelenggarakan festival ini. "Kami berterima kasih atas kehadiran, kontribusi mahasiswa UPI. Festival ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan manfaat bagi masyarakat, terutama dalam mempromosikan desa kami sebagai destinasi wisata budaya," ungkap H. Astaka.
Pelaksanaan Festival Tanjungjaya "Harmonia In Cultura" juga didukung oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, lembaga budaya, dan sektor swasta. Kerjasama ini menunjukkan sinergi yang kuat antara mahasiswa, masyarakat, dan pemangku kepentingan dalam mendukung pembangunan desa wisata berbasis budaya.
Festival Tanjungjaya diharapkan menjadi agenda tahunan yang terus berlanjut untuk memperkuat identitas budaya Desa Tanjungjaya. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan mampu menginspirasi daerah lain untuk menggali dan mempromosikan potensi lokal mereka. Dengan berakhirnya Festival Tanjungjaya, mahasiswa KKN UPI telah menunjukkan peran mereka sebagai agen perubahan, menghidupkan tradisi sekaligus membuka peluang ekonomi bagi masyarakat lokal. Acara ini membuktikan bahwa kolaborasi antara akademisi dan masyarakat dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan.
Â
Penulis: Zahrah Luthfi Kholifah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H