Mahasiswa UNNES Giat 6 di Desa Muncanglarang, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, membuat suatu inovasi tisu ramah lingkungan dari limbah kulit singkong yang diberi nama SiTi (Singkong Tisu). Pengenalan inovasi ini dilakukan oleh tim mahasiswa UNNES Giat 6 melalui sosialisasi pengelolaan limbah kulit singkong dan penyuluhan terkait pentingnya menjaga kebersihan lingkungan pada 22 November 2023 di salah satu rumah warga Desa Muncanglarang.
Melimpahnya komoditas pertanian di Desa Muncanglarang, terutama umbi-umbian seperti singkong yang diolah menjadi berbagai produk menyebabkan semakin banyaknya limbah kulit yang ditinggalkan. Maka salah satu pemanfaatan limbah kulit singkong yang dilakukan oleh masyarakat Desa Muncanglarang yaitu menjadikannya sebagai pakan ternak.
Pengusulan inovasi tersebut oleh mahasiswa UNNES Giat 6 didasarkan pada tingginya potensi kandungan selulosa dari limbah kulit singkong untuk diolah menjadi produk lain yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
"Penggunaan tisu yang sudah menjadi kebutuhan sehari-hari masyarakat menyebabkan ketersediaan pohon yang merupakan bahan baku pembuatan tisu semakin menipis. Oleh karena itu, diperlukan bahan baku alternatif pengganti pohon. Melihat potensi limbah kulit singkong yang belum termanfaatkan secara maksimal, membuat Saya tergerak untuk menciptakan inovasi Singkong Tisu (SiTi) ini." Ujar Elfira, mahasiswa UNNES Giat 6.
Pembuatan Singkong Tisu (SiTi) ini juga sebagai upaya peningkatan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) untuk menekan pertambahan stunting di Desa Muncanglarang. Tisu dari limbah singkong merupakan salah satu solusi untuk mengatasi peningkatan limbah singkong, meningkatkan nilai ekonomi dan mengurangi penggunaan kayu yang dapat menjaga ketersediaan pasokan O2 (Oksigen) dan area resapan air.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H