Menurut ISIS, mereka telah melakukan dua serangan, yang pertama adalah serangan yg terjadi di wilayah kota Menaka. Di sana, sebuah pangkalan militer mendapat serangan dari pasukan ISIS, yang terdapat tentara bayaran Rusia yg ditempatkan disana.
Selama pertempuran, beberapa tentara dan tentara bayaran Rusia terbunuh dan terluka, dan sisanya melarikan diri, kelompok ISIS sendiri mengendalikan jalan menuju pangkalan selama beberapa waktu dan meledakkan menara komunikasi (Tower).
Serangan dilakukan bersamaan, sasarannya adalah pangkalan di dekat kota Labezanga di daerah Ansongo. Para penyerang menggunakan berbagai senjata, termasuk senjata berat, yang mengakibatkan 30 tentara tewas dan luka-luka (sumber lokal melaporkan 40 tewas), sisanya melarikan diri, 10 peralatan hancur dan pangkalan yang direbut dibakar, dan pejuang ISIS mengumpulkan rampasan perang, termasuk 4 mobil dan meninggalkan lokasi kejadian.
Media ISIS juga melaporkan hal-hal buruk yang dilakukan oleh pasukan pemerintah dengan dukungan PMC Wagner terhadap umat Islam di provinsi Gao.
Kasus-kasus tersebut adalah sebagai berikut: pembunuhan, pengeboman, penggerebekan dan eksekusi demonstratif terhadap warga. Hal ini telah terjadi berkali-kali di wilayah lain di Mali .
 Penyerangan itu sendiri dihadirkan sebagai bentuk balas dendam atas apa yang dilakukan pasukan pemerintah bersama PMC Wagner, dan tiga orang prajurit yang sebelumnya diculik di kawasan Menaka yg dieksekusi sebagai balas dendam.
ISIS telah menerbitkan foto-foto yang diambil selama serangan terhadap pangkalan Angkatan Bersenjata Mali di Labbezanga, provinsi Gao. Mereka menunjukkan bagaimana pmereka berhasil merebut pangkalan tersebut, membakar gedung-gedung dan beberapa peralatan di dalamnya, dan kemudian dapat pergi dengan membawa rampasan perang. Patut dicatat bahwa di antara kendaraan yang dirampas adalah kendaraan lapis baja Dongfeng EQ2050 Tiongkok.