Pada pemaparan di presentasi Penilaian Kemajuan Pelaksanaan PKM, tim ini memaparkan bahwa berdasarkan hasil uji kualitatif FTIR menunjukan bahwa sampel ekstraksi nanokolagen yang berasal dari sisik ikan mas memiliki gugus khas kolagen dan berdasarkan uji kuantitatif PSA (Pasticle Analysis Size)Â nanokolagen yang dihasilkan memiliki rata-rata ukuran partikel 919,4 nm yang masih termasuk kedalam kategori nanokolagen.Â
Selain itu nanokolagen yang diujikan kepada kelinci selama 15 hari menunjukan adanya pertumbuhan panjang, luas permukaan,  dan bobot kelinci yang signifikan setelah dibandingkan dengan  tonik ginseng dan kolagen.Â
Walaupun perlu hasil analisis kajian riset lebih lanjut mengenai penggunaan ekstraksi nanokolagen yang berasal dari siisk ikan mas ini apakah dapat diaplikasikan pula ke manusia. Penelitian ini juga turut mendukung Sustainable Development Goals poin ke- 3 dan 12 yaitu kehidupan sehat dan sejahtera serta konsumsi dan prduksi yang bertanggung jawab yaitu memanfaatkan limbah sisik ikan mas untuk mengurangi pencemaran terhadap lingkungan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H