Mohon tunggu...
Zahra Dini Aulia
Zahra Dini Aulia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

suka menulis cerita, traveling

Selanjutnya

Tutup

Roman

antara cintaku dan agamaku

1 Januari 2025   21:15 Diperbarui: 1 Januari 2025   21:11 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Roman. Sumber ilustrasi: pixabay.com/qrzt

    Cinta beda agama ada pepatah mengatakan “apa yang dipaksakan akan berakhir tidak baik-baik saja”. Sama halnya dengan “Beda Agama” kita tidak bisa memaksakan kalau kita harus bersama selamanya. Kita adalah dua orang yang saling mendoakan tetapi tidak bisa dipersatukan oleh Tuhan dan tidak direstui oleh semesta. Saling mengucapkan amin, meski berbeda iman. Sepenuh hati berdoa, meski tidak bisa bersama. Tuhan tidak pernah jahat, kita yang menentang akal sehat. Antara Adzan yang berkumandang dan lonceng yang berdentang, antara kitab yang menentukan arahku pulang dan salib yang membuatmu tenang,antara manisnya syahadat dan dahsyatnya syafaat.
Ternyata semesta tidak main-main menciptakan perbedaan selalu ada kata ikhlas di setiap perbedaan.
     “Semua agama memiliki cinta,tapi cinta tidak memiliki agama”.Sehingga cinta ini menaungi semua agama karena itu kekuatannya sangat besar. Benar-benar memiliki jalinan cinta dengan pasangan dalam hubungan pacaran ataupun pacaran beda agama,beda suku kalaupun betul-betul tulus dengan cintanya. Jalani itu suatu hari akan didapati solusinya. Maka cinta akan memberikan cahaya kepada kita untuk mendapatkan solusinya. Kenapa bisa di bilang seperti itu? Karena sudah banyak bukti,ada pasangan beda agama yang bahkan dilarang secara islam,karena yang non islam adalah laki-lakinya dan akhirnya dia mendapatkan jalannya lakinya masuk islam bisa di katakan Mualaf bukan berarti solusi dari cinta tersebut yaitu log in kedalam agama sang kekasih,biarkan cinta mencari jalannya sendiri tapi syaratnya adalah ketulusan dan ikhlas. Kalau memang pacarannya tulus. Biarkan itu mengalir sampai pada titik yang betul-betul kemudian memberikan kebaikan bagi mereka yang menjalani. Biarkan mereka mengalir dan menjalin itu sampai pada titik yang betul-betul memberikan kebaikan bagi dia sehingga kalau dia energinya anda serap dan jalani dengan tulus dia akan mengarahkan anda kepada yang namanya kebaikan dan kebaikan itu adalah sesuatu yang pasti sifatnya islami. Cinta memili jalannya sendiri bahkan yang islam kalau tanpa cinta akan bisa tersesat. – Habib Jafar
       Menurut dari empat agama cinta beda agama itu seperti ini :
1.Islam : Wanita islam tidak boleh menikah dengan lelaki yang bukan beragama islam            (Q.S AL – BAQARAH 2:222)
2.Kriaten : Kamu boleh mencintainya tapi jangan ambil dia dari tuhannya ( 2 Kristus 6 : 14-15)
3.Hindu : Apabila kamu menikah dengan beda agama maka pernikahan itu di anggap tidak sah
4.Buddha : Harus seagama tidak boleh di tawar (Buddha II )
Banyak sekali yang bilang bahwasanya cint a beda agama itu hanya membuang-buang waktu. Menurut saya TIDAk itu bagaimana kita menjalaninya bahkan sekarang banyak yang pindah agama karena cinta beda agama pasti ada ujungnya disaat sama-sama ingin berjuang.
“Mengapa MA tidak mengizinkan pernikahan beda agama?” Menurut Ustadz Das’ad Latif,kalau saya beda agama tidak bisa menikah karena salah satu tujuan menikah hidup kita itu menjadi ridho Allah SWT. Bagi orang beriman ini dunia hanya sementara nah kalau saya ikut pendapat nafsu saya yang penting saya cint a paling 70 tahun saya wafat ,ketika saya wafat tidak mengikuti aturan agama maka sial lah hidup saya diakhirat,kalau dia betul cinta beneran mestinya dia ikut agama orang yang dia cintai.
    “ Aku kira istilah tembok tinggi yang gabisa di panjat,ternyata itu istilah untuk kita yang saling mencintai tetapi terhalang oleh beda agama seamin tida seiman”.
Disini juga ada pendapat Pro dan Kontra :
Pendapat Pro : hubungan beda agama dapat membuat seseorang lebih menghargai perbedaan dan toleransi.
Pendapat Kontra : Hubungan beda agama bisa lebih rumit dan menghadapi konsekuensi seperti perbedaan nilai,kebudayaan, dan kemungkinan pertengkaran dari lingkungan
pertentangan dari lingkungan terdekat.                                                                            
Beda Agama sama-sama berdoa untuk bersama dengan cara berdoa yang berbeda,lalu mana lebih baik? Kehilangan sesuatu demi tuhan atau kehilangan tuhan demi sesuatu?

ZAHRA DINI AULIA  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun