Partai Masyumi atau Majelis Syuro Muslimin Indonesia merupakan salah satu partai yang berdiri di Indonesia pada masa Demokrasi Liberal. Masyumi berdiri melalui badan bentukan Jepang pada tanggal 24 Oktober 1943. Sedangkan partai Masyumi resmi didirikan pada tanggal 8 November 1945. Ketua pengurus besar partai Masyumi adalah K.H. Hasyim Asy'ari yang merupakan pendiri Nahdatul Ulama. Selain itu, wakil-wakil dari partai Masyumi berasal dari Nahdatul Ulama dan Muhammadiyah. Wakil dari Nahdatul Ulama yaitu K.H. Nachrowi, Zainul Arifin, dan K.H. Muchtar. Sedangkan wakil dari Muhammadiyah antara lain K.H. Mas Mansyur, K.H. Farid Ma'ruf, K.H. Mukti, K.H. Wahid Hasyim, dan Kartosudarmo. Setelah resmi didirikan, partai Masyumi menjadi partai politik terbesar di Indonesia. Masyumi berkembang dengan cepat karena memiliki banyak cabang dalam setiap karesidenan. Tugas  partai Masyumi diantaranya adalah meningkatkan hasil bumi dan mengumpulkan dana. Masyumi yang digunakan sebagai wadah bagi para tokoh-tokoh islam untuk bertukar pikiran. Selain itu, partai Masyumi juga ditujukan untuk menampung aspirasi rakyat.
Selama periode Demokrasi Liberal, partai Masyumi cukup berperan penting dalam kancah politik Indonesia. Beberapa anggota dari partai Masyumi menduduki kursi DPR, bahkan ada yang terpilih sebagai perdana menteri Indonesia, yaitu Muhammad Natsir dan Burhanuddin Harahap. Oleh karena itu, Partai Masyumi juga berperan penting dalam pelaksanaan pemilihan umum tahun 1955. Hal tersebut ditunjukkan dengan beberapa pencapaian yang berhasil dilalui partai Masyumi dalam pemilu 1955, antara lain :
1)Berhasil menempati posisi kedua dalam pemilu 1955.
2)Memenangkan 7.903.886 suara.
3)Mewakili 20,9% suara rakyat.
4)Meraih 57 kursi dalam parlemen.
Selain pencapaian tersebut, di beberapa daerah seperti Sulawesi, Kalimantan, dan Sumatera, Masyumi memperoleh suara yang signifikan. Selain berperan dalam bidang politik, partai Masyumi juga berperan dalam menolak budaya Jepang yang tidak sesuai dengan ajaran agama Islam, salah satunya adalah budaya Seikeirei.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H