Karena di sini kita akan membahas masalah pengetahuan, maka kita harus mengetahui apa itu pengetahuan? Pengetahuan adalah kehadiran data-data atau objek-objek pengetahuan pada subjek yang mengetahui, atau singkatnya, pengetahuan adalah segala hal yang ada di mental kita. Segala hal yang ada di mental kita ini ada yang berupa konsep dan ada juga yang berupa objek. Yang berupa konsep disebut dengan ilmu hushuli, dan yang berupa objek disebut dengan ilmu hudhuri. Untuk lebih jelasnya, mari kita melangkah ke definisnya.Â
 Apa itu ilmu hudhuri? Sesuai dengan namanya, hudhuri dalam bahasa Arab berarti hadir. Hudhuri merupakan ism masdar dari kata hadara, yahduru, huduraan.  Karena dalam bahasa Arab, hudhuri berarti hadir, maka pertanyaannya apa yang hadir? Yang hadir adalah objeknya. Jadi untuk lebih jelasnya ilmu hudhuri adalah ilmu yang objeknya hadir langsung pada diri, atau mental, atau jiwa seseorang.  Karena objeknya langsung yang hadir, maka antara subjek (diri) dan objek tidak ada keterpisahan, atau merupakan satu kesatuan. Ilmu hudhuri bisa juga didefinisakan sebagai ilmu yang didapatkan tanpa melalui perantara. Sebagai contoh, rasa lapar yang kita rasakan selalu hadir dengan sendirinya (tidak melalui perantara apa pun) dan kita dapat mengetahui secara jelas rasa lapar itu. Kita sebagai subjek dan rasa lapar sebagai objek berada dalam satu kesatuan, tidak ada keterpisahan sedikit pun. Nanti berbeda dengan rasa lapar yang kita ceritakan ke orang lain, dimana rasa lapar tersebut sudah menjadi konsep kita, bukan lagi sebagai objek yang hadir pada diri kita secara langsung. Jika demikian, maka rasa lapar tersebut sudah termasuk ke dalam ilmu hushuli.
 Sama seperti ilmu hudhuri, ilmu hushuli juga mempunyai akar kata yang berasal dari bahasa Arab hasala, yahsulu, husulaan, yang bermakna hasil. Kenapa ilmu hushuli dikatakan sebagai hasil? Karena ilmu hushuli merupakan konsep yang diperoleh/dihasilkan melalui perantara. Lantas apa saja yang menjadi perantara tersebut? Perantara tersebut dapat berupa panca indra, akal, dan hati. Ketika berbicara "dihasilkan", maka secara jelas sudah kita pahami bahwa dalam ilmu hushuli ini, hubungan antara subjek dan objek memiliki jarak atau keterpisahan. Contohnya, konsep saya tentang pulpen. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H