Dalam dunia usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), seringkali menjadi tantangan tersendiri untuk membuat keputusan yang tepat. UMKM membutuhkan strategi yang matang untuk bertahan dan berkembang di tengah-tengah persaingan yang semakin ketat dan sumber daya yang terbatas.
Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) adalah usaha produktif yang dimiliki oleh individu atau badan usaha yang memenuhi kriteria UMKM. Dengan jumlah yang mencapai jutaan, UMKM tidak hanya menjadi penyumbang terbesar dalam penciptaan lapangan kerja tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi di berbagai wilayah. Namun, di tengah persaingan yang semakin ketat, UMKM menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan bisnis, termasuk dalam pengambilan keputusan strategis. Akibatnya, akuntansi manajemen menjadi penting untuk keberhasilan.
Sistem akuntansi manajemen membantu pemilik bisnis memahami kondisi keuangan mereka. UMKM dapat menggunakan informasi yang dihasilkan untuk membuat strategi bisnis mereka berdasarkan data daripada intuisi. Hal ini sangat penting karena keputusan srategis yang salah dapat memengaruhi jangka panjang bisnis.
Mengapa Akuntansi Manajemen Penting Bagi UMKM?
Dalam akuntansi manajemen, pengumpulan, analisis, dan interpretasi data keuangan dan non keuangan dilakukan untuk membantu pemilik usaha memahami situasi bisnis mereka secara menyeluruh. Pemilik usaha kecil dan menengah (UMKM) dapat mengetahui pendapatan, biaya, dan keuntungan dengan membuat laporan keuangan seperti laporan laba rugi, neraca, dan arus kas. Laporan laba rugi adalah laporan sistematis tentang keuntungan, biaya, dan kerugian yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode waktu tertentu. Hal ini meliputi:
- Perencanaan Keuangan: Membantu dalam proyeksi pengeluaran dan pendapatan yang realistis.
- Pengendalian Biaya: Informasi untuk menemukan dan mengurangi pemborosan.
- Pengambilan Keputusan Strategis: Memberikan data berbasis fakta sehingga perusahaan dapat mengambil tindakan selanjutnya.
- Menentukan Harga Kompetitif: Perusahaan dapat menetapkan harga jual yang kompetitif dan menguntungkan dengan mengetahui biaya produksi secara rinci.
- Mengidentifikasi Produk yang Menguntungkan: UMKM dapat menentukan produk mana yang memberikan kontribusi laba terbesar melalui analisis laporan keuangan.
- Mengontrol Pengeluaran: Perusahaan dapat menghemat uang di bidang yang tidak efisien dengan mengetahui pos-pos biaya yang ada.
- Merencanakan Pertumbuhan Bisnis: Data yang dibutuhkan untuk membuat strategi untuk memperluas bisnis dapat ditemukan melalui akuntansi manajemen.
Salah satu contoh perusahaan kecil dan menengah (UMKM) yang bergerak di bidang produksi pakaian rumahan yang menggunakan kain batik khususnya daster, yaitu Daster Batik Ringin. Daster Batik Ringin berdiri sejak tahun 1995, usaha ini beralamat kan di Jalan Brigjend Katamso, Kartasura, Jawa Tengah. UMKM ini memproduksi berbagai macam model baju daster dengan kain batik modern maupun tradisional.
Daster Batik Ringin ini menerapkan sistem akuntansi manajemen pada penyusunan laporan laba rugi. Langkah-langkah yang diambil oleh UMKM ini untuk penyusunan laporan laba rugi yaitu langkah pertama dengan pencatatan pendapatan dan biaya. Semua transaksi yang menghasilkan pendapatan dari penjualan daster dicatat dengan teliti. Begitupun juga dengan biaya yang terkait dengan proses produksi, seperti bahan baku, tenaga kerja dan biaya tambahan seperti listrik, dan transportasi. Kemudian untuk langkah kedua, menggunakan cara penyusunan laporan laba rugi. Laporan laba rugi bulanan dibuat dari data yang telah dikumpulkan. Ini mencakup pendapatan total, biaya langsung, biaya tidak langsung, dan laba bersih. Selanjutnya langkah ketiga, menganalisis kinerja keuangan. Laporan laba rugi digunakan oleh pemilik usaha untuk menilai margin keuntungan dan menemukan peluang efesiensi biaya.
Setelah menerapkan akuntansi manajemen khususnya pada penyusunan laporan laba rugi, Daster Batik Ringin mencatat beberapa hasil yang mereka capai, yaitu adanya peningkatan keuntungan. Bisnis ini dapat menaikkan harga daster tertentu untuk menambah nilai dengan mengetahui margin keuntungan per produknya. Selanjutnya ada efisiensi biaya, pemilik UMKM ini bisa mengurangi pembelian bahan baku yang tidak diperlukan dan mencari pemasok dengan harga yang lebih murah. Kemudian ada diversifikasi produk, untuk memperluas pasar Daster Batik Ringin mulai memproduksi selain daster seperti gamis, rok, dan tas kain. Langkah-langkah ini dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan dan membantu Daster Batik Ringin memperbaiki keuangan. Usaha ini sekarang dapat membuat keputusan yang lebih matang dan terukur dengan bantuan data yang kuat.
Dengan ini dapat disimpulkan dari Daster Batik Ringin menunjukkan bahwa akuntansi manajemen dapat menjadi alat yang sangat berguna bagi UMKM untuk meningkatkan efisiensi dan keuntungan. Dengan menerapkan sistem pencatatan yang baik dan rutin membuat laporan keuangan seperti laporan laba rugi, pelaku UMKM dapat membuat keputusan yang lebih tepat dan strategis.
Langkah-langkah sederhana seperti yang dilakukan Daster Batik Ringin dapat menjadi inspirasi bagi pelaku UMKM lainnya untuk membangun dasar bisnis yang lebih kokoh. Masa depan bisnis anda akan lebih cerah dan kompetitif jika anda menjadi "UMKM cerdas" yang bergantung pada data dan analisis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H