Berangkat dari konsep Sumpah Pemuda pada tahun 1928, untuk pertama kalinya konsep Negara Kesatuan Republik Indonesia dicetus berdasarkan pemikiran Tan Malaka melalui kajian bersama Pemuda dan Pelajar pada akhir tahun 1944. Kemudian pada tahun 1945 merupakan hari lahirnya NKRI dan ini merupakan tonggak sejarah NKRI.Â
Peran Mahasiswa juga tidak terlepas dari hal tersebut. Kemerdekaan Indonesia tersebut diawali dengan peristiwa Rengas Dengklok yang dipelopori oleh Chairil Saleh dan Sukarni. Dimana Mahasiswa - mahasiswa yang terdiri dari Soekarni dan Chairul Saleh inil yang terpaksa menculik tokoh proklamator Soekarno dan Hatta sampai ke Rengasdengklok agar lebih memberikan tekanan kepada mereka untuk lebih cepat dalam memproklamasikan kemerdekaan.
Pada tahun 1963 terjadi pemberontakan DI/TII. Pada tahun ini gerakan mahasiswa (Islam) berada pada sebuah jebakan pemerintah yang mengklaim DI/TII adalah gerakan pemberontakan yang mengancam Negara, namun pergerakan DI/TII sesungguhnya adalah sebuah bentuk pergerakan dalam menentang ideology komunis yang dalam falsafahnya bertentangan dengan Islam.
Pada tahun 1966 merupakan awal keruntuhan Orde Lama dibawah kekuasaan Soekarno. Era 1966 ditandai dengan lahirnya sejumlah organisasi kemahasiswaan ekstra kampus, seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), dan Consentrasi Gerakan Mahasiswa Indonesia (CGMI). Organisasi-organisasi ini kemudian membentuk Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) yang kemudian menjadi motor penekan terhadap pemerintahan Soekarno. Peristiwa Tritura yang berisi pembubaran PKI, perombakan kabinet Dwikora, dan penurunan harga pangan.
Pada tahun 1974 mahasiswa justru berkonfrontasi dengan pihak militer yang mereka anggap telah menjadi alat penindas bagi rakyat. Gelombang Protes semakin meledak ketika harga barang kebutuhan semakin melambung dan budaya korupsi di kalangan pejabat pemerintah semakin menular, gelombang protes inilah yang memunculkan suatu gerakan yang dikenal dengan nama peristiwa Malary pada tahun 1974 yang dimotori oleh Hariman Siregar. Melalui gerakan tersebut lahirlah Tritura Baru selain daripada 2 tuntutan yaitu Bubarkan Asisten Pribadi dan Turunkan Harga. Malapetaka Lima Belas January (MALARY) Sebuah pergerakan mahasiswa Indonesia dalam menolak bantuan luar negeri kepada Indonesia karena dianggap akan melahirkan beban Negara ke depan yang tidak seimbang dengan kondisi pada saat itu.
Tahun 1978, pada masa inilah pergerakan mahasiswa mulai dimatikan peran dan fungsinya oleh pemerintah, yaitu sejak terpilihnya Soeharto untuk yang ketiga kalinya melalui Pemilihan Umum. Maka guna meredam sikap ktiris mahasiswa terhadap pemerintah dan untuk mempertahankan status quo pemerintahan maka dikeluarkanlah Kebijakan Normalisasi Kehidupan Kampus (NKK). Kebijakan ini resmi diberlakukan dengan dikeluarkannya SK No. 0156/U/1978 oleh Daud Yusuf selaku MENDIKBUD.Â
Menyusul diadakannya konsep NKK tersebut maka pemerintah melakukan tindakan pembekuan terhadap beberapa organisasi Dewan Mahasiswa di beberapa kampus di Indonesia yang kemudian diganti dengan membentuk struktur organisasi baru yang disebut Badan Koordinasi Kampus (BKK). Kebijakan ini resmi berlaku dengan dikeluarkannya SK No. 0371/U/1979 tentang bentuk susunan lembaga organisasi kemahasiswaan DAN KEMUDIAN DILEGITIMASI DENGAN INSTRUKSI dikti No. 22/DJ/Inst/78 tentang pokok-pokok pelaksanaan penataan kembali lembaga kemahasiswaan di perguruan tinggi.
Tahun 1988 : Pada tahun ini dikeluarkanlah sebuah kebijakan bagi pengendara motor untuk menggunakan helm (pengendara dan yang dibonceng), namun kenapa kebijakan ini justeru dikeluarkan pada saat Mbah Tutut sedang membuka usaha helm pada rezim Soeharto peristiwa ini disebut Kasus Helm (Siti Hardiyanti Rukmana)
Tahun 1996, Pada tahun ini makassar menangis, pergerakan mahasiswa makassar dalam menolak kebijakan walikota makassar tentang kenaikan tarif pete-pete (Angkutan Kota) dari Rp. 300,- menjadi Rp. 500,- yang diakibatkan naiknya BBM, semua mahasiswa makassar melakukan aksi menolak sehingga menyebabkan 3 mahasiswa Universitas Muslim Indonesia Menjadi korban (Saiful Biya, Tasrif, Andi Sultan Iskandar) karena kampus II UMI dimasuki Tentara yang mengendarai Panser, disebut dengan peristiwa April Makassar Berdarah (AMARAH)
Pada tahun 1998, reformasi Pada tahun tersebut merupakan moment runtuhnya rezim Orde Baru, ditandai dengan kasus TRISAKTI dan terakhir pada tahun 2004 terjadi peristiwa Mei Makassar Berdarah (MEMAR), pada tahun tersebut untuk kedua kalinya Aparat pemerintah memasuki kampus II UMI namun bukan oleh Tentara tapi Polisi yang menyebabkan lebih dari 300 mahasiswa menjadi korban.
Mungkin sejarah gerakan mahasiswa ini layaknyalah kita jadikan sebagai bahan refleksi kita semua khususnya yang sekarang menjadi seorang mahasiswa bahwa inilah sebenarnya peran dan tanggung jawab kita sebagai pemuda mahasiswa yang telah ditunjukkan oleh para pendahulu kita yang sudah terlebih dahulu menancapkan tombak perubahannya di negeri ini.