Teori Belajar Psikologi Kognitif
Psikologi kognitif adalah teori yang mempelajari proses mental seperti persepsi, pemahaman, alur berpikir, dan pemecahan masalah yang membantu manusia memproses informasi dan berkomunikasi. Contohnya seperti saat kita saat kecil, kita sering Menanyakan pulahan penggunaan bahasa, namun kini sudah terjawab oleh psikologi kognitif ini. Karena, psikologi kognif inilah yang mengatur bagaimana kita berkomunikasi dengan menggunakan bahasa yang kita butuhkan.
Lalu ada teori Belajar Cognitive Field Lewin , teori ini mengembangkan bahwa tingkah laku merupakan hasil interaksi antar kekuatan bail. Kekuatan bail adalah sesuatu yang berasal dari individu itu sendiri atau pun dari luar individu seperti tujuan, kebutuhan tekanan kejiwaan, tantangan dan permasalahan.
 Lalu Teori Belajar Cognitive Developmental dari Piaget Piaget yang menjelaskan kemampuan berpikir seorang anak akan berkembang seiring berkembangnya pertumbuhan mentalnya. Lalu ada teori Discovery Learning Bruner dari Jerome S. Bruner. Teori ini berpendapat bahwa perkembangan bahasa memiliki peran penting dalam perkembangan kognitif peserta didik karena bahasa adalah alat pembuka cakrawala pengetahuan.
Lalu ada Implikasi Teori Belajar Kognitif dalam Proses Pembelajaran dan Pengajaran. Pengimplikasiannya bisa dengan cara salah satunya adalah menggunakan metode pembelajaran yang berpusat pada siswa,  metode ini menekankan pentingnya memperhatikan perbedaan setiap siswa dalam pembelajaran, seperti saat di dalam kelas, guru harus memperhatikan gaya belajar siswa dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk berpikir secara aktif, menerapkan pengetahuan yang  mereka miliki, dan mengatasi masalah dengan cara mereka.
Pendekatan Konstruktivisme
 Pendekatan konstruktivis merupakan teori pembelajaran yang menekankan bahwa pengetahuan dikonstruksi oleh individu berdasarkan interaksinya dengan lingkungan dan pengalaman pribadinya.
Model pembelajaran konstruktivisme juga menekankan pada pengalaman aktif siswa dalam membangun pengetahuan melalui interaksi, eksplorasi, dan refleksi. Proses Mengkonstruksi Pengetahuan dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya Proses mengkonstruksi pengetahuan melibatkan bagaimana individu membangun pemahaman baru berdasarkan pengalaman, interaksi dengan lingkungan, dan integrasi dengan pengetahuan yang sudah dimiliki. Dalam teori konstruktivisme, proses ini bersifat aktif dan dinamis, bukan hanya menerima informasi secara pasif.
Perkembangan kognitif dan Metakognitif
Perkembangan kognitif menggambarkan bagaimana pemikiran anak-anak berkembang dan berfungsi, memungkinkan mereka untuk berpikir dengan cara-cara yang unik. Menurut teori Jean Piaget, perkembangan kognitif manusia terbagi menjadi empat tahapan: sensorimotor (0-2 tahun), pra operasional (2-7 tahun), operasional konkret (7-11 tahun), dan operasional formal (11 tahun ke atas).Selain itu, ada dua proses utama dalam perkembangan kognitif, yaitu asimilasi dan akomodasi. Asimilasi terjadi ketika seseorang menggunakan skema pengetahuan yang sudah ada untuk memahami informasi baru, sementara akomodasi terjadi ketika individu perlu mengubah skema yang ada untuk menyesuaikan dengan informasi baru. Kedua proses ini berjalan bersamaan dan membantu individu dalam memahami dunia sekitar
Metakognitif yaitu kesadaran seseorang tentang bagaimana ia belajar, kemampuan untuk menilai kesukaran sesuatu masalah, kemampuan untuk mengamati tingkat pemahaman dirinya, kemampuan menggunakan berbagai informasi untuk mencapai tujuan, dan kemampuan menilai kemajuan belajar sendiri. Perkembangan metakognitif melibatkan peningkatan kesadaran dan kontrol individu terhadap proses berpikir mereka, seperti dalam mengenali strategi belajar yang efektif, memahami kapan dan bagaimana menerapkannya, serta mengevaluasi keberhasilan atau kegagalan dalam belajar.