Mohon tunggu...
Zahra Nesia Khoirunnisa
Zahra Nesia Khoirunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Sunan Ampel Surabaya

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meningkatkan Kepercayaan Diri Anak Usia Dini Melalui Kegiatan Menari

18 Juni 2023   21:42 Diperbarui: 18 Juni 2023   22:06 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pemberian stimulasi yang tepat sesuai usia anak sangat dibutuhkan untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak agar memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan selanjutnya. Karena pada dasarnya anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya.1 Anak usia dini merupakan masa dimana anak peka terhadap berbagai upaya perkembangan seluruh potensinya.

Oleh karena itu untuk mengembangkan potensi anak, diperlukan stimulasi yang tepat dan sesuai tahapan usia anak. Pendidikan anak usia dini merupakan bentuk penyelenggaraan pendidikan yang mengarah pada 6 perkembangan yaitu nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, dan seni. Salah satu aspek yang perlu dikembangkan sejak dini yaitu aspek fisik motorik. 

Perkembangan fisik yaitu bidang perkembangan yang berfokus pada tugas utama fase bayi dan anak. Pola dan tahap perkembangan fisik sangat penting dipahami oleh pendidik seperti orang tua, guru, dan pengasuh agar lebih efektif dalam mengasuh anak. Perkembangan motorik adalah bidang perkembangan yang berfokus pada kemampuan anak dalam bergerak dan mengendalikan bagian tubuhnya.

Perkembangan motorik merupakan salah satu faktor yang penting dalam perkembangan individu. Perkembangan motorik dibutuhkan anak untuk berkegiatan serta beraktivitas. Anak yang memiliki kemampuan motorik yang baik akan lebih luwes dalam bergaul dengan teman-temannya.

Hal ini tentu saja akan berpengaruh pada kepercayaan diri anak saat bersosialisasi dengan teman-temannya. 

Seperti yang dikatakan oleh Bandura dalam I Gusti Komang self confidence merupakan suatu keyakinan seseorang yang mampu berperilaku sesuai dengan yang diharapkan dan diinginkan. Kepercayaan diri dapat dikembangkan sejak dini, karena pada usia dini anak mulai peka dalam menerima stimulus dari lingkungannya. Membangun kepercayaan diri pada anak menjadi pendukung untuk meningkatkan kesadaran diri sehingga anak bisa menyelesaikan masalahnya dan dapat menentukan sikap sesuai dengan kepercayaan dirinya.

Selain itu, kepercayaan diri penting ditanamkan agar anak tumbuh menjadi pribadi yang dapat mengembangkan potensi dirinya dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Ketika anak memiliki kepercayaan diri, ia akan lebih mampu menguasai bidang potensi tertentu dan lebih mudah memahami hal yang ia terima di kemudian hari. 

Kurangnya rasa percaya diri pada anak akan mempengaruhi ketika berinteraksi dengan lingkungan yang berada di sekitarnya seperti rumah, sekolah, tempat les, dan sebagainya. Biasanya dalam lingkungan yang baru anak masih sulit berinteraksi, hal ini dikarenakan tidak semua anak dapat beradaptasi dengan cepat di setiap lingkungan baru yang ditemuinya. Oleh karena itu, pembentukan percaya diri pada anak harus dilakukan sejak usia dini. 

Proses ini dapat dilakukan dengan pembiasaan di kehidupan sehari-hari. Terdapat beberapa karya ilmiah yang tertuang dalam bentuk tesis maupun penelitian relevan yang menyatakan bahwa kepercayaan diri anak usia dini akan meningkat jika diberikan stimulasi yang tepat. 

Proses untuk anak memiliki kepercayaan diri yaitu bisa dengan melibatkan anak untuk tampil di depan umum. Namun, tampil di depan umum terkadang menjadi hal yang dapat membuat seseorang gugup sehingga ketika akan pertama kali berhapan dengan banyak orang akan terasa berat. Hal ini biasa disebut dengan demam panggung. Oleh karena itu, untuk melatih kepercayaan diri anak untuk tampil di depan umum orang tua dapat terus melatih anak agar terbiasa. Misalnya ketika di rumah orang tua memberi kesempatan untuk anak bercerita tentang kegiatannya selama di sekolah, lalu biasakan anak mencoba melakukan sesuatu sendiri tanpa bantuan.

Terus latih anak hingga ia merasa bahwa tampil di depan umum merupakan hal yang biasa dan untuk menambah kepercayaan diri berikan anak apresiasi yang baik di setiap hasil pekerjaannya. Berbicara tentang meningkatkan kepercayaan diri terdapat banyak pengembangan potensi yang dapat dilakukan, salah satunya yaitu kegiatan menari. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun