Mohon tunggu...
Zahorotul Ani Maulidiyah
Zahorotul Ani Maulidiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobi : mendengarkan musik dan olahraga topik fav : imajinasi dan fantasi ambivert taurus

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perubahan Bukanlah Hal Keterpaksaan tetapi Keterbiasaan

9 September 2024   06:06 Diperbarui: 9 September 2024   06:12 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebuah anak perempuan berusia 25 tahun, yang bernama mara telah lama berjuang dengan badannya. setelah bebehara tahap dia gagal dengan pola dietnya yang ketat, dia memutuskan untuk mengubah cara hidupnya. Dia memulai dengan mengganti minuman bersoda dengan air putih biasanya disetiap hari, lalu setelah satu bulan, ia menambahkan kebiasaannya dengan berjalan kaki selama 15 menit setiap pagi. Setelah dua bulan kira", ia meuliai memasak makanan malam dirumah tiga kali semingu, dengan menggantikan makanan cepat saji itu sudah tidak ia biasakan.

Untuk menganalisis studi kasus penurunan berat badan Mara dalam konteks teori para ahli, kita perlu melihat beberapa pendekatan yang relevan dalam psikologi perubahan perilaku dan manajemen berat badan.Dapat disimpulkan bahwasannya pernyataan diatas masuk teori milik George T. Doran mengembangkan teknik SMART Goals pada tahun 1981 sebagai cara untuk membantu orang menentukan tujuan yang spesifik dan dapat dicapai. Kata-kata “spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan terikat waktu” disingkat menjadi “SMART”. Tujuan harus tepat dan terdefinisi dengan baik (Spesifik), dapat diukur (Terukur), praktis dan dapat dicapai (Dapat dicapai), sesuai dengan kebutuhan dan tujuan jangka panjang (Relevan), dan terikat waktu (dengan tanggal akhir yang ditentukan). “Saya ingin mengikuti program diet dan olahraga untuk menurunkan berat badan sebanyak 5 kg dalam 3 bulan,” misalnya, merupakan contoh tujuan yang relevan, terikat waktu, dapat diukur, spesifik, dan dapat dicapai.

Dengan teori yang saya masukkan Setiap teori ini memberikan perspektif berbeda tentang bagaimana dan mengapa pendekatan Maria berhasil. Secara keseluruhan, analisis ini menegaskan bahwa keberhasilan Mara dalam menurunkan berat badan sejalan dengan berbagai teori perubahan perilaku yang menekankan pentingnya perubahan bertahap, konsistensi, dan pembentukan kebiasaan jangka panjang. 

Perubahan kecil membuat pengaruh besar terhadap kehidupannya dan peribahan kecil itu lebih mudah di laksanakan dan lebih mudah juga untuk dipertahankan. mengambil satu langkah pada satu waktu juga adalah hal yang mungkin di awal melangkah sangat sulit akan tetapi dengan mengulanginya lagi juga dapat ketidak terpaksaan, fakus pada satu perubahan sampai menjadi kebiasaan seblum menambah yang baru. kosisten juga adalah kunci penting untuk melakukan perubahan sesuatu secara teratur, meskipun kecil, lebih efektif dari pada usaha besar yang tidak konsisten. Kesimpulannya adalah perubahan besar seperti menurunkan berat badan tidak selalu memerlukan tindakan drastis. pola perubahan kecil bisa dilakukan secara konsisten yanga menghasilkan hasil yang signifikan. memulai hal deangn kecil, kosisten, dan bersabar dengan proses yang dijalani. 

dari pernyataan diatas dapat dianalisis bahwasannya menurunkan berat badan lebih tepat di kategorikan sebagai perkembangan daripada pertumbuhan. Petumbuhan iasanya merujuk pada peningkatkan fisik, sedangkan perkembangan mencakup perubahan kualitatif dalan fungsi atau kemampuan. Maka aspek yang dilibatkan adalah aspek perkembangan, perubahan dalam aktivitas fisik dan mungkin juga perubahan psikologis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun