Mohon tunggu...
Siti Zahliyatul M
Siti Zahliyatul M Mohon Tunggu... -

just a student in Thailand

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ketika Jutaan Paus Biru Melewati Kota Bangkok

17 November 2011   12:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:32 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada apa dengan jutaan paus biru di kota Bangkok? Bukankah santer berita yang terdengar Bangkok sedang dilanda banjir besar? Ya, memang bukan paus biru yang sebenarnya, jumlah air banjir yang terjadi sejak September lalu yang akan jika dihitung setara dengan 50 juta paus biru. Jutaan paus biru ini akan melewati kota Bangkok sebelum akhirnya menuju teluk Thailand. Mengapa Paus Biru? Lalu mengapa mamalia terbesar di dunia ini menjadi ikon banjir di Thailand? Adalah karena kegelisahan kerancuan informasi tentang banjir yang begitu banyak dan yang dirasakan oleh Kriangkrai Vachiratamporn, seorang pembuat film animasi Thailand  yang berusia 26 tahun, sehingga dia mengajak relawan animator-animator dan teknisi berlatar belakang komunikasi massa untuk membuat video yang bias memberikan informasi yang jelas dan mudah dipahami. Enam spisode video tentang informasi Banjir di Thailand khususnya Bangkok ini mereka beri judul “roo su flood” yang artinya kenali dan berjuang mengatasi banjir. Video ini didukung oleh Thai PBS channel dan ahli-ahli banjir untuk memastikan akurasi informasi yang tertuang dalam video ini. Gaya “fun” atau menurut bahasa Thai dikenal dengan istilah “sanook” yang ditampilkan dalam video berdurasi 5 menit tiap episodenya, menjadi sumber informasi yang sangat dibutuhkan oleh Bangkokian yang dilanda kepanikan saat itu. Meski ditampilkan daam bahasa Thai namun dengan subtitle bahasa Inggris yang sangat komunikatif, video yang telah diunggah di youtube sejak 3 minggu yang lalu ini, juga mudah dipahami ekspartriat yang tinggal di Bangkok dan sekitarnya.Selain informasi, video ini juga menjadi panduan saat menghadapi banjir. Begitu mengenanya video ini di hati Bangkokian hingga karakter paus biru kemudian menjadi sangat popular dan identik dengan banjir di Thailand khususnya Bangkok dan sekitarnya. Simbol paus biru sering digunakan dalam berbagai acara penggalangan dana untuk korban banjir di Thailand. Sampai di mana Perjalanan Si Paus Biru? Apakah jutaan paus biru itu telah semuanya melewati kota Bangkok? Tentu saja belum. Menurut perkiraan dengan mempertimbangkan jumlah air yang membanjiri, dibutuhkan 51 hari si paus biru ini menemukan jalan pulang ke teluk Thailand dengan asumsi seluruh area Bangkok dibanjiri air setinggi satu meter. Tentu saja ada faktor-faktor lain yang membuat perkiraan ini bisa bergeser. Lalu pula apakah artinya Bangkok sudah menjadi benar-benar “venice of Asia”? dimana semua jalan menjadi kanal-kanal air? Ternyata tidak, pinggiran kota Bangkok memang tidak terelakkan dari banjir namun pusat kota masih dipertahankan tetap kering. Awalnya Gubernur Bangkok Sukhumband melalui BMA-nya (Bangkok Metropolitan Administration) bersikeras untuk mempertahankan seluruh wilayah Bangkok bebas banjir, namun pemerintah Thailand melalui FROC-nya (Flood Rlief Operation command) ingin membuka “Big Bag” supaya jutaan paus biru cepat sampai di Teluk Thailand. Kesepatakan dicapai, beberapa “Big Bag” dibuka namun beberapa “Big Bag” masih dipertahankan, ketinggian "big bag" juga akhirnya mengalami perubahan. Kemampuan mereka (Yingluck-FROC dan Sukhumband -BMA) dalam berdialog dengan penduduk lokal yang berbatasan langsung dengan “Big Bag” diuji. Kegagalan komunikasi dan juga ancaman hukuman penjara 3 bulan bagi penduduk yang membongkar “big bag” ternyata tidak cukup mempan. Keinginan warga di lokasi banjir untuk segera bebas dari banir menyebabkan “big bag” dibongkar paksa oleh penduduk. Akhirnya sebagian kota Bangkok tergenang air. Dan si paus biru pun menikmati perjalanannya di pinggiran kota Bangkok dengan segala permasalahannya. Saat ini, ratusan pompa bekerja siang dan malam untuk membawa jutaan paus biru ini ke kanal-kanal menuju tiga sungai yaitu Sungai Jeen, Sungai Bang Pakong dan Sungai Chao Phraya. Belakangan tidak hanya kanal-kanal yang diharapkan menjadi jalan bagi jutaan paus biru ini, gorong-gorong raksasa yang bermuara di Telaga Rama IX pun menjadi jalur lintasan perjalanan si paus biru. Nah, jika kanal-kanal dan gorong-gorong tak lagi mampu menampung jutaa paus biru itu, maka ancaman banjir tidak hanya berasal dari permukaan tanah, bawah tanah pun harus diantisipasi oleh Bangkokian. Tampaknya memang tak mudah membuat jutaan paus biru ini meninggalkan Kota Para Malaikat (The City of Angels) untuk kembali pulang ke Teluk Thailand. bersambung.. Seri Video RooSuFlood (รู้สู้ flood) http://www.youtube.com/watch?v=b8zAAEDGQPM http://www.youtube.com/watch?NR=1&v=LY7a88olbek http://www.youtube.com/watch?NR=1&v=cAKhNcAeYp0 http://www.youtube.com/watch?v=9BmDfRqFnNQ&NR=1 http://www.youtube.com/watch?v=6Y5J1LApdpU&feature=related http://www.youtube.com/watch?v=28h5i7Dz0bc&feature=related

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun