Mohon tunggu...
Zahiyah Vania
Zahiyah Vania Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi S1 Keperawatan Universitas Airlangga Angkatan 2023

Saya Zahiyah Vania Nasywa, seorang mahasiswi aktif dari Program Studi S1 Keperawatan di Universitas Airlangga, angkatan 2023. Keahlian yang saya miliki meliputi kemampuan berbicara di depan umum serta pengeditan. Saya memiliki minat dan ketertarikan dalam isu-isu sosial media

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengatasi Disparitas Kesehatan Global: Langkah-Langkah Konkret Menuju Kesejahteraan Universal dan Implementasi Poin 3 SDGs

12 Mei 2024   18:30 Diperbarui: 9 Juni 2024   20:57 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: sistemkesehatan.net

Mengatasi Disparitas Kesehatan Global: Langkah-Langkah Konkret Menuju Kesejahteraan Universal dan Implementasi Poin 3 SDGs dalam Upaya Membangun Sistem Kesehatan yang Merata dan Berkualitas di Seluruh Dunia

Disparitasi global adalah suatu kesenjangan atau perbedaan yang dapat terjadi pada dua hal atau lebih. Perbedaan ini dapat berbentuk kondisi, perlakuan, maupun kerateristik. Disparitasi kesehatan global merupakan suatu kondisi dimana terdapatnya suatu kesenjangan baik dalam perlakuan, karateristik ataupun kondisi di bidang kesehatan.

Disparitas kesehatan global menjadi tantangan yang tak terelakkan dalam agenda pembangunan dunia. Meskipun kemajuan besar telah dicapai dalam meningkatkan akses ke layanan kesehatan, kesenjangan yang tajam masih menghambat upaya menuju kesejahteraan universal. 

Sebagai respons terhadap kompleksitas ini, PBB telah merumuskan Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), yang memberikan landasan untuk upaya bersama mencapai kesejahteraan global yang inklusif.

Poin 3 SDGs berisi tentang aspek kesehatan yang termasuk peningkatan akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas, pencegahan penyakit, pengendalian penyakit menular dan tidak menular, serta promosi kesehatan Masyarakat. 

Pada poin 3 SDGs menetapkan target konkret untuk memastikan kesejahteraan yang sehat dan mempromosikan kesejahteraan bagi semua orang pada semua kalangan usia. Namun, ternyata dalam  implementasi poin 3 SDGs menghadapi tantangan besar, terutama di negara-negara dengan sistem kesehatan yang tidak merata dan kualitas layanan yang bervariasi.

Tantangan ini bukan hanya terjadi pada kalangan tenaga medis namun juga pada masyarakat. Tantangan yang harus dihadapi oleh tenaga medis berupa sulitnya mendistribusikan obat-obat dan peralatan medis dan layanan kesehatan yang sesuai. 

Di sisi lain tantangan yang harus dihadapi dari sisi masyarakat yaitu berupa kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap dunia medis, kurangnya pengetahuan mengenai kesehatan dan tingginya adat atau kepercayaan yang dipegang. Tantangan-tantangan tersebut dapat menimbulkan suatu disparitasi global di dunia kesehatan .

Kerjasama antara pemerintah dan masyarakat juga diperlukan dalam hal mengatasi disparitasi kesehatan global. Pemerintah  berperan penting dalam hal pengawasan, penetapan kebijakan publik serta pendidikan dan pelatihan. 

Untuk dapat mengatasi masalah disparitas kesehatan global ini pemerintah diharapkan mampu memberikan fasilitas pendidikan atau edukasi kepada masyarakat dan turut berperan dalam peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap tenaga medis, karena apabila tidak segera diatas maka akan berpotensi menyebabkan tingkat kesehatan masyarakat yang menjadi turun dan berpotensi timbul wabah penyakit.

Menurut Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO),  mungkin menyuarakan perlunya kolaborasi global yang kuat antara negara-negara dan mitra internasional untuk memastikan akses universal terhadap layanan kesehatan yang berkualitas, terutama bagi yang paling rentan. 

Poin yang ditekankan yaitu pentingnya meningkatkan pendanaan untuk keehatan seperti peningkatan fasilitas, pemberian obat terbaik. Hal tersbeut dilakukan untuk memperkuat sistem kesehatan yang lebih agar bisa menjadi berkembang. Karena banyak sekali ditemukan kasus penanganan kesehatan yang tidak universal yang dapat membahayakan esehatan pasien karena adanya disparitasi kesehatan tersebut.

Di Indonesia khususnya daerah-daerah terpencil, banyak masyarakat yang enggan untuk berkonsultasi dan memeriksakan kesehatannya dikarenakan tidak memiliki dana atau biaya. Bukan hanya di Indonesia, di negara-negara lain juga terdapat kasus serupa dan semakin parah. Disparitasi kesehatan global ini terjadi di seluruh negara dengan masalah yang bervariasi. 

Negara yang maju cendurng mengalami disparitasi kesehatan dalam hal penanganan dan pemberian obat yang berbeda antara masyarakat yang berpendapatan tinggi dan masyarakat yang berpendapatan rendah. 

Bagi negara yang tergolong berkembang, disparitasi kesehatan yang sering  terjadi adalah kurangnya fasilitas dan insfastruktur yang sesuai dan memadahi, dengan akses obat-obatan dan peralatan yang susah dan banyak ditemukan kasus penyakit.

Banyaknya kasus  disparitasi kesehatan  di suatu wilayah dapat menunjukan tingkat dan kualitas di bidang kesehatan di wilayah tersebut.  Keduanya saling berbanding terbalik,  apabila disparitasi kesehatan di suatu wilayah meningkat maka kualitas layanan kesehatan dan taraf kesehatan di wilayah tersebut dipastikan menurun. 

Sedangkan apabila disparitasi kesehatan di suatu wilayah menurun maka  kualitas layanan kesehatan dan taraf kesehatan di suatu wilayah tersebut akan naik. Karena semakin turun disparitasi kesehatan maka sistem kesehatannya semakin rata dan sesuai.

Dengan penerapan poin 3 SDGs yang menekankan pada pentingnya investasi kesehatan pada masyarakat dan berkerjasama dengan pemerintah dan tenaga medis dapat menurunkan disparitasi kesehatan secara global.

Dengan kemajuan teknologi di dunia saat ini dapat membatu proses penurunan disparitas  kesehatan global. Penerapan teknologi di bidang kesehatan seperti telemedicine, aplikasi kesehatan, dan penggunaan data medis dapat digunakan untuk meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan di daerah-daerah terpencil dan memfasilitasi pemantauan kondisi kesehatan. 

Bukan hanya itu, dengan sistem kolaborasi internasional juga dapat dilakukan kerja sama internasional yang erat antara negara-negara, lembaga donor, organisasi non-pemerintah, dan badan internasional diperlukan untuk mengatasi disparitas kesehatan global. Ini mencakup pertukaran pengetahuan dan sumber daya, sharing best practices, dan pendanaan yang berkelanjutan untuk program-program kesehatan global.

Namun penting ditekankan kembali bahwa insfrastruktur juga perlu ditingkatkan, peningkatan infrastruktur kesehatan pemerintah perlu mengalokasikan dana yang cukup untuk membangun dan memperkuat infrastruktur kesehatan, termasuk rumah sakit, pusat kesehatan, laboratorium medis, dan fasilitas kesehatan lainnya. Infrastruktur yang memadai akan mendukung pengiriman layanan kesehatan yang merata dan berkualitas.

Kesadaran masyarakat akan hal kesehatan ini juga perlu ditingkatkan dengan pemberian edukasi dan pelatihan esehatan dasar sebagai upaya peningkatan kesadaran diri untuk lebih terbuka akan  masalah kesehatan. Masyarakat juga diberikan bebas memberikan  tanggapan, dsaran atau kritikannya terhadap kualitas layanan kesehatan yang didapatkan sebagai evaluasi dari tenaga medis .

Dari  beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk mengataasi disparitasi kesehatan secara global dengan  berpedoman pada poin 3 SDGs ini memang tidak akan secara instan menurun namun apabila terlaksana dengan baik disetai kesadaran masyarakat yang tinggi maka akan membuat disparitasi kesehatan di dunia menurun secara perlahan dan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia semakin membaik.

Kreator: Zahiyah Vania

Fakultas Keperawatan, Universitas Airlangga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun