Haid atau menstruasi terjadi pada seorang wanita yang telah dewasa atau sudah baligh. Pada wanita dewasa, haid adalah suatu hal yang normal terjadi setiap bulannya hingga menopause. Selama haid, wanita dilarang melaksanakan sholat dan puasa. Tujuan mandi wajib ini adalah untuk membersihkan diri dari hadas kecil dan hadas besar. Jika kita tidak mandi besar, maka tubuh kita masih dianggap najis dan belum bisa melakukan kewajiban ibadah bagi seorang umat muslim.
Maka dari itu, saya akan membagikan tata cara proses mandi wajib setelah haid:
Langkah pertama, tubuh kita menghadap ke arah kiblat lalu membaca niat mandi wajib setelah haid. Yaitu "Nawaitul ghusla lifraf il hadatsil akbari minal haidil lillahi ta'ala." Yang artinya "Saya berniat mandi wajib untuk mensucikan hadas besar dari haid karena Allah Ta'ala." Langkah kedua adalah mencuci kedua tangan sebanyak 3 kali, hal ini bertujuan untuk membersihkan tangan dari najis. Langkah ketiga adalah membersihkan bagian tubuh yang dianggap kotor, contohnya pada sekitar kemaluan wanita.Â
Langkah keempat adalah mencuci kembali kedua tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun mandi, karena kedua tangan kotor setelah membersihkan kemaluan. Langkah kelima adalah berwudu, lakukan tata cara wudu ini seperti biasa berwudu sebelum melakukan sholat.
Tetapi niatnya berbeda, yaitu "Saya berwudu untuk melakukan mandi wajib, sunah karena Allah Ta'ala". Langkah keenam adalah membaca basmalah sekaligus membasahi kepala sebanyak 3 kali dan dibasahi hingga ke pangkal rambut.Â
Langkah ketujuh adalah memisahkan rambut menggunakan jari, Hal ini dikarenakan terdapat dalam riwayat Ummu Salamah yang bertanya kepada Nabi Muhammad SAW, "Aku bertanya, wahai Rasulullah! Sesungguhnya aku ini perempuan yang sangat kuat jalinan rambut kepalanya, apakah aku boleh mengurainya ketika mandi junub? maka Rasulullah menjawab:Â
Jangan, sebetulnya cukup bagimu mengguyurkan air pada kepalamu 3 kali guyuran." Selain memisahkan rambut menggunakan jari, kita juga hendaklah membersihkan celah-celah jari-jari tangan, jari-jari kaki, telinga, lubang hidung, pusat dan lubang dubur. Karena apabila air tidak kena pada salah satu daripada anggota tubuh maka mandi itu masih belum dianggap sempurna sahnya.Â
Langkah kedelapan adalah membasahi air bersih ke seluruh tubuh, dimulai dari sisi kanan lalu ke sisi kiri serta menggunakan sabun mandi.Â
Langkah terakhir yaitu selepas semua itu dilakukan, maka berhentilah mandi, lalu baca doa  "Asy-Hadu Alla ilaha illallahu Wahdahu Lasyarikalah, Wa-Asy-Hadu Anna Muhammadan 'Abduhu Warasuluh." Yang artinya "Aku bersaksi bahawa tiada Tuhan melainkan Allah, yang Esa dan tiada sekutu bagiNya. Dan aku bersaksi bahawa Muhammad adalah hamba Rasulnya."
Demikianlah, tata cara proses mandi wajib setelah haid. Semoga bermanfaat untuk para pembaca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H