Mohon tunggu...
Moh Zahirul Alim
Moh Zahirul Alim Mohon Tunggu... Lainnya - Pemerhati sosial, politik, pendidikan sekaligus pemilik blog www.paradigmabintang.com

Pemerhati sosial, politik, pendidikan sekaligus pemilik blog www.paradigmabintang.com

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Melihat Peta Terkini Koalisi Pilpres 2024 dan Peluang Segala Kemungkinan

22 September 2023   08:15 Diperbarui: 22 September 2023   12:21 5215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: sindonews.com

Menjelang pembukaan pendaftaran peserta pemilu presiden-wakil presiden pada 19-25 Oktober 2023, peta kekuatan politik nasional dari pihak-pihak yang akan terlibat dalam kontestasi elektoral Pilpres 2024 sudah tampak jelas. Ke mana suatu partai politik akan melangkah dan menentukan dukungan politik sudah dapat terbaca dengan kasat mata.

Terbaru, Partai Demokrat secara resmi telah mendeklarasikan dukungannya terhadap bacapres Prabowo Subianto dalam acara rapat pimpinan nasional (rapimnas) yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) pada 21 September 2023.

Dengan berlabuhnya Partai Demokrat ke Koalisi Indonesia Maju yang mengusung Prabowo sebagai bacapres, praktis koalisi ini berisikan kekuatan politik mayoritas beranggotakan partai politik parlemen (Partai Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat) dan nonparlemen (PBB, Gelora, Garuda, PSI, Prima).

Dengan kondisi seperti ini, maka besar kemungkinan hanya akan ada tiga poros dalam Pilpres 2024, yaitu poros Koalisi Perubahan beranggotakan Partai Nasdem, PKS, PKB yang telah resmi mengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Berikutnya ada poros koalisi beranggotakan PDI-P, PPP, Perindo, dan Hanura yang sepakat mengusung Ganjar Pranowo sebagai bacapres mereka. Selanjutnya poros Koalisi Indonesia Maju yang mengusung pencapresan Prabowo Subianto.

Dari tiga poros yang sudah tercipta, hanya poros Koalisi Perubahan yang sudah memiliki pasangan bacapres-bacawapres yang sudah dideklarasikan, pasangan Anies-Muhaimin sudah resmi dideklarasikan dan telah didukung oleh lima parpol pengusung (Nasdem, PKB, PKS, Masyumi, Ummat). Pasangan Anies-Muhaimin tinggal didaftarkan ke KPU.

Sementara dari poros koalisi pengusung Ganjar dan poros koalisi pengusung Prabowo belum mengumumkan siapakah sosok pendamping masing-masing bacapres yang mereka dukung.

Status masih jomblonya Ganjar dan Prabowo ini tak pelak menimbulkan banyak analisis sekaliguus spekulasi tentang siapakah yang akan mendampingi keduanya. Ganjar dikabarkan akan berduet dengan tokoh-tokoh potensial seperti Mahfud MD, Sandiaga Uno dan satu tokoh misterius  di luar nama yang biasa muncul.

Adapun Prabowo dikabarkan akan berpasangan dengan tokoh-tokoh seperti Erick Thohir, Gibran Rakabuming Raka, Airlangga Hartarto.

Meski pembukaan pendaftaran bacapres-bacawapres kurang dari sebulan lagi dan masing-masing poros koalisi sudah memiliki jagoannya masing-masing, segala kemungkinan masih saja terjadi sepanjang Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum menutup periode pendaftaran peserta Pilpres 2024.

Belakangan, muncul wacana yang berandai-andai agar Prabowo-Ganjar disatukan saja dalam satu pasangan yang ditanggapi sangat mungkin oleh elit PDI-P seperti halnya respon Puan Maharani yang menyatakan terbuka kesempatan untuk mempertemukan Megawati dan Prabowo guna membicarakan duet Ganjar-Prabowo.

Demikian pula dengan reaksi Ganjar yang mengisyaratkan adanya kemungkinan berpasangan dengan Prabowo. Pun juga ada wacana penyatuan Ganjar-Airlangga, Ganjar-Ridwan Kamil dan hal-hal lain yang memungkinkan peta politik masih sangat cair. Hal-hal seperti ini menarik untuk dicermati, seksi untuk terus diikuti karena ujung kepastian dari politik adalah kepentingan itu sendiri.

Teka-teki tentang seperti apa peta akhir dari koalisi partai politik dalam menyongsong Pilpres 2024 akan benar-benar terjawab dalam tempo satu bulan ke depan, akankah tetap tiga poros seperti saat ini atau menjadi dua poros yang memungkinkan Pillpres 2024 hanya digelar satu putaran. Mari nantikan bersama!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun