Semarang - Sebuah kebakaran besar melanda sebuah rumah dua lantai di kawasan Semarang Tengah sekitar pukul 13.00 WIB. Kebakaran tersebut diduga disebabkan oleh korsleting listrik, yang memicu api hingga menyebar cepat ke seluruh bagian rumah. Rumah yang terbakar diketahui milik seorang warga bernama Supangat, yang saat kejadian bersama istrinya sedang tidak berada di rumah. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, namun kerugian material diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Menurut keterangan saksi mata di lokasi kejadian, Satria Caesar, kepulan asap tebal terlihat pertama kali keluar dari bagian dalam rumah sebelum api dengan cepat membesar. "Saya pertama kali melihat asap mengepul dari rumah. Saat saya mendekat, ternyata apinya sudah besar. Saya langsung panik dan segera menghubungi pemadam kebakaran," ungkap Satria.Â
Melihat situasi yang semakin memburuk, warga sekitar bergegas memberi bantuan. Namun, keadaan menjadi semakin sulit karena rumah dalam keadaan terkunci dan tidak ada penghuni di dalamnya. Sejumlah warga mencoba mengetuk dan menggedor-gedor pintu untuk memastikan apakah ada orang yang mungkin terjebak di dalam rumah, namun usaha tersebut tidak membuahkan hasil.
"Kami sempat berusaha membuka pintu, tapi rumah itu terkunci dan kosong. Penghuninya, Pak Supangat dan istrinya, sedang tidak di rumah saat kebakaran terjadi. Warga melihat api terus membesar, tetapi kami tidak bisa berbuat banyak selain menunggu petugas pemadam kebakaran tiba," tambah Satria.
Sekitar beberapa menit setelah kejadian, lima unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi. Para petugas pemadam kebakaran bekerja keras untuk menjinakkan kobaran api yang sudah menyelimuti hampir seluruh bagian rumah. Tantangan terbesar yang dihadapi oleh para petugas adalah ukuran rumah yang cukup besar dan posisi api yang sudah merambat ke atap rumah lantai dua.
Kepala Kepolisian Sektor Semarang Tengah, Kompol Indra Romantika, yang ikut turun ke lokasi menyatakan bahwa kebakaran tersebut diduga kuat dipicu oleh korsleting listrik. "Berdasarkan hasil penyelidikan sementara dan keterangan sejumlah saksi, api pertama kali muncul akibat korsleting listrik. Api kemudian dengan cepat menyebar ke seluruh rumah, terutama di lantai dua," ujar Kompol Indra Romantika di lokasi kejadian.
Kapolsek Semarang Tengah juga menjelaskan bahwa rumah tersebut selain digunakan sebagai tempat tinggal, juga berfungsi sebagai tempat usaha. "Lantai pertama rumah tersebut digunakan sebagai tempat usaha sembako, sementara lantai dua adalah tempat tinggal keluarga. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini karena penghuni rumah sedang berada di luar. Pak Supangat dan istrinya sedang berbelanja kebutuhan harian di Pasar Johar ketika kebakaran terjadi," imbuh Kapolsek.
Meski tidak ada korban jiwa, kebakaran tersebut mengakibatkan kerugian material yang tidak sedikit. Kerugian akibat kebakaran ini diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah, karena selain menghanguskan rumah, kebakaran juga merusak barang-barang dagangan yang disimpan di lantai pertama.
Meskipun situasi kebakaran berlangsung cepat, warga sekitar yang melihat kejadian tersebut berusaha semaksimal mungkin membantu sebelum petugas pemadam kebakaran tiba. Salah satu warga setempat, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan bahwa mereka hanya bisa menyaksikan api yang terus membesar dari luar rumah. Beberapa dari mereka mencoba menyelamatkan barang-barang yang berada di luar rumah, seperti kendaraan bermotor dan barang dagangannya yang masih bisa dijangkau.
"Sebagian besar warga sudah mencoba berbagai cara untuk memadamkan api dengan alat seadanya, namun api terlalu besar dan terus menjalar. Kami sangat khawatir, terutama karena rumah ini juga menggunakan usaha. Beberapa barang dagangan seperti karung-karung beras di lantai satu sudah hangus terbakar," ungkap salah satu warga.