Mohon tunggu...
Ahmad Zahid Salafi
Ahmad Zahid Salafi Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif hidayatullah Jakarta prodi Jurnalistik

Dibesarkan di lingkungan keluarga yang mayoritas berprofesi sebagai guru membuat sejak kecil sudah tertarik dengan buku, khususnya buku yang bertemakan geografi, teknologi dan sejarah. Sehingga hingga kini memiliki ketertarikan yang cukup besar terhadap isu-isu tersebut.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kontras antara Retorika Dakwah dan Dakwah Retorika

26 Juni 2024   07:46 Diperbarui: 26 Juni 2024   07:58 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Syamsul Yakin & Ahmad Zahid Salafi

Dosen dan Mahasiswa Retorika Dakwah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Agar dakwah dapat diterima, atraktif, menarik dan estetis maka  dapat digunakan  retorika dakwah. Padahal, dalam Dakwah, retorika diperlukan sebagai teknik komunikasi verbal dan nonverbal.


Dakwah tanpa retorika bisa dikatakan  makanan yang hambar dan membosankan. Selanjutnya retorika khotbah digunakan untuk membantu memahami isi ceramah. Karena  retorika mengharuskan Anda menggunakan bahasa baku yang pesannya berdasarkan data dan penelitian. Selain itu, retorika dakwah digunakan agar pesan dakwah dapat menjadi lebih informatif, persuasif, dan rekreatif.

Karena ketiga poin tersebut adalah tujuan retorika. Tentu dengan begitu pesan dakwah yang berisi mulai dari akidah, syariah, dan akhlak yang disampaikan akan dapat diterima dan dipahami dengan lebih baik oleh mad'u. Karena mad'u merasa disajikan menu lengkap. Tak kalah penting, retorika dakwah digunakan agar dai dapat mempraktikkan pathios, logos, dan ethos dalam berdakwah.

Inilah tiga jenis retorika yang diperkenalkan oleh Aristoteles. Ketiga jenis retorika ini meningkatkan kinerja khatib dan memberikan efek positif terhadap respon khalayak Madhu.

Apapun metode dakwahnya, nampaknya perlu mencantumkan pathos, logos, dan ethos.
Retorika dakwah diyakini digunakan karena memperhitungkan khalayak Madhu yang berkembang menjadi Madhu online.
 Untuk menjangkau mereka, retorika memperkenalkan komunikasi nonverbal, atau dakwah melalui perangkat digital.

Komunikasi nonverbal memungkinkan pengkhotbah menggunakan gerakan fisik dan bahasa tubuh untuk berkhotbah baik secara langsung maupun online.

Terakhir, retorika dakwah dianggap digunakan karena mengingat dakwah memerlukan tahapan. Retorika memiliki lima tahapan pidato yang dapat Anda gunakan saat berkhotbah. Pertama, penemuan atau penemuan. Kedua, persiapan atau pola pikir. Ketiga, gaya atau metode penyajian. Yang keempat adalah ingatan atau memoria. Kelima: Penyampaian atau pengucapan.

Dalam ilmu dakwah, kelima tahapan dakwah ini disebut teknik dakwah.
 Lebih lanjut, dakwah retoris dipahami sebagai dakwah yang isinya hanya retoris semata. Dakwah retorika dikhususkan untuk tujuan tertentu seperti kesuksesan politik, kesuksesan ekonomi, dan prestise sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun