Mohon tunggu...
Ahmad Zahid Salafi
Ahmad Zahid Salafi Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif hidayatullah Jakarta prodi Jurnalistik

Dibesarkan di lingkungan keluarga yang mayoritas berprofesi sebagai guru membuat sejak kecil sudah tertarik dengan buku, khususnya buku yang bertemakan geografi, teknologi dan sejarah. Sehingga hingga kini memiliki ketertarikan yang cukup besar terhadap isu-isu tersebut.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Melihat Cakupan Retorika

11 Juni 2024   21:12 Diperbarui: 11 Juni 2024   22:19 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Lingkup Retorika
Oleh: Syamsul Yakin & Ahmad Zahid Salafi
Dosen dan Mahasiswa Retorika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Suatu batasan atau cakupan dapat dipahami juga sebagai ruang lingkup. Retorika memiliki ruang lingkup subjek yang berisi mulai dari definisi, materi, unsur, tujuan, komponen dan hubungannya dengan ilmu lainnya. Ruang lingkup retorika juga mencakup pembicara, pesan, dan pendengar.

Cakupan dari retorika adalah semua aliran kimunikasi yang terjadi antara pembicara dan pendengar secara tatap muka atau tatap maya, baik verbal maupun nonverbal.

Retorika dapat didefinisikan secara sempit dan luas. Retorika secara sempit dapat didefinisikan sebagai seni berbicara atau kecakapan berbicara. Namun secara luas retorika dipahami sebagai seni, keterampilan, pengetahuan, dan ilmu berkomunikasi secara lisan dan tulisan serta bahasa dan gerakan tubuh.

Retorika jika diartikan secara sempit maka, retorika berkelindan dengan tata bahasa, logika, dan dialek dari pembicara kepada mendengar. Sedangkan retorika jika diartikan secara luas maka, retorika bukan hanya pidato atau ceramah, namun mencakup selruh masalah aliran komunikasi yang terus berkembang. Dalam konteks ini, retorika dikatakan sebagai warisan budaya.

Retorika memiliki sifat ilmiah yaitu, empirik, sistematik, analitik, objektif, verifikatif, kritis dan logis. Tujuan utama dari retorika yang mencakup memengaruhi sikap, opini, dan perbuatan pendenagar secara efektif dan efisien  dapat ditempuh dengan menggunakan sifat ilmiah retorika tersebut.

Retorika secara filosofis dapat mencakup pertanyaan, pertama, ontologis, yakni apa itu hakikat retorika. Kedua, mencakup pertanyaan epistemologis, yakni bagaimana cara seseorang memperoleh pengetahuan terkait retorika. Ketiga, aksiologis, apa nilai manfaat dari retorika.

Pada awalnya, unsur-unsur retorika ada tiga, yakni.pembicara, pendengar dan pesan yang bersifat informatif, persuasif, dan rekreatif yang biasa materi atau isi  pidato. Namun belakangan, media merupakan unsur penting  retorika, baik media tradisional, konvensional maupun media sosial.

Komposisi retorika setidaknya terdiri dari tiga elemen. Pertama, pathos. Artiinya kemampuan persuasi (membujuk atau memengaruhi hati dan pikiran). Seorang pembicara harus memiliki pathos agar mampu menarik emosi pendengar sehingga pendengar hanyut dalam kesedihan, merasa kasihan, dan simpati.

Kedua, logos. Logos dapat diartikan sebagai hal yang sesuai dengan akal. Sebaiknya buah pikiran yang diungkapkan dalam berpidato mempertimbangkan nalar. Nalar adalah pikiran, kemampuan intelektualitas atau pemahaman yang mendalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun