Tak ada cahaya di ruangan itu, gelap juga bukan
Nyaris tanpa luka yang meredam, membekas keras di teras rumah
Nyanyian kota keras terdengar, memekikan telinga yang tak lagi bisa mendengar
Suara lonceng gereja memecah gemuruh petir
Ku lihat matamu yang kosong, mencari pilu yang tak dicari
Garis-garis merah beradu dengan moncong pistol
Matamu membunuhku, hampa tiada tara
Nafasmu mengincarku, lahan kekosongan antara pangkal
Bibirmu membisuku, ujung teriak beriak dalam liur yang mengeras
Deretan aksara berubah jadi nada tanpa irama
Irama metafora yang berujung keheningan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!