Seni Kaligrafi Islam Sebagai dekorasi estetik hiasan musholla
Desa Sambigede merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang. Desa ini memiliki potensi wisata yang Bernama Bon Watu yang mana adalah daya tarik yang ada di desa, lalu di desa sambigede ini juga ada UMKM yaitu rengginang yang mana separuh dari penduduk desa mengelola UMKM rengginang tersebut. Banyaknya kesenian yang ada di desa tersebut salah satunya adalah tarian kesenian sugok yang berasal dari mandura dan dilestarikan oleh penduduk desa sambigede.
Di desa tersebut mayoritas penduduk beragama islam dan memiliki keyakinan yang kuat dalam menjalankan syariat islam seperti sholat yang dilakukan secara berjamaah. terdapat beberapa musholla dan masjid yang ada di desa tersebut yang dimana sering digunakan dalam menjalankan sholat berjamaah. pada tempat peribadatan yang ada di desa biasanya fasilitas yang ada bisa terbilang kurang mencukupi sebab dana yang digunakan untuk perawatan sekaligus memperbaiki fasilitas yang ada hanya seadanya berasal dari masyarakat setempat. maka sering kita temui musholla maupun masjid yang ada di desaterlihat seperti bangunan lama, sebab kurangnya dana tersebut. selain fasilitas yang ada, pada masjid maupun musholla yang ada di desa kurang memperhatikan segi keindahan atau nilai seni yang disebabkan oleh kurangnya dana. maka dar itu disini selama menjalani KKN-MBKM kami selaku mahasiswa ingin memberikan sesuatu yang dapat memperindah tempat peribadatan dengan tujuan agar dapat menambah jumblah jamaah yang datang ke masjid maupun musholla terdekat yaitu kaligrafi arab. dalam pembuatanya sendiri terdiri dari beberapa bahan yang mudah didapat namun juga hasilnya tidak kalah bagus seperti yang dijual dengan harga yang mahal
Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita tidak dapat jauh dari kesenian yang bersifat dekoratif. Perkembangan seni sebagai dekorasi banyak diminati oleh masyarakat sejak dahulu kala seperti halnya seni islami kaligrafi arab yang sering digunakan sebagai hiasan ornament tempat peribadatan bagi umat islam. Masuknya agama Islam ke Indonesia juga menyebabkan penyebaran aksara Arab di kalangan masyarakat. Pada abad ke-12, muncul kreativitas seni memahat dalam pembuatan kaligrafi dengan berbagai gaya dan ciri yang khas. Kemudian, antara abad ke-16 hingga abad ke-19, corak pahatan kaligrafi mulai diambil dari kalimat-kalimat tauhid. Salah satu contohnya adalah pada makam kuno di Gowa-Tallo, Bima, Ternate, dan Tidore.Â
Sedangkan pada abad ke-20, seni kaligrafi Indonesia mulai berubah sifatnya, yakni untuk kegiatan rekreasi seniman dengan memanfaatkan berbagai media, seperti kertas, kayu, logam ,dan kaca.Kaligrafi arab sebagai ornament hiasan pada tempat peribadatan umat muslim sendiri telah ada sejak zaman awal-awal perkembangan islam, yang dimana pada saat itu kaligrafi sendiri hanya di buat sesederhana mungkin, sebab alat yang kurang memadai pada saat itu, namun pada saat ini kaligrafi sebagai ornamen hiasan dalam masjid berubah menjadi sesuatu yang mengagumkan. Dari kaligrafi sebagai ornament hiasan pada tempat peribadatan dapat menarik kaum muslimin untuk lebih rajin ibadah secara berjamaah di masjid terdekat.
Dalam proses pembuatan perlu melakukan persiapan. Dalam tahap ini  pertama yang dilakukan adalah membeli bahan baku berupa cat, lem tembak, dan papan triplek untuk membuat kaligrafi. selanjutnya kita membuat sketsa awal yang kemudian kita bentuk menjadi tulisan kaligrafi arab kemudian kita gosok dengan menggunakan plastik prada yang berwarna emas ataupun silver. Pelaksanaan kegiatan berlangsung selama 2 Minggu. Yang mana kegiatan pembuatan kaligrafi dilakukan pada hari selasa tanggal 1 maret dan selesai sampai tanggal 14 maret 202
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H