Mohon tunggu...
Fajriyatuz Zahrah
Fajriyatuz Zahrah Mohon Tunggu... -

no limit gon touch the sky

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Perkembangan Bahasa yang Terlambat

7 Juni 2015   02:50 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:19 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

2 sampai 5 persen anak di dunia mengalami perlambatan dalam perkembangan berbicara. Ada seorang ilmuwan yang belum bisa bicara hingga umur 3 tahun.Albert Einstain. Hal inilah yang menjadikan motivasi bagi orang tua yang memiliki anak dengan perkembangan bahasa yang lambat bila dibandingkan dengan anak lain.

Hal yang menyebabkan keterlambatan dalam berbicara ini antara lain adalah masalah pendengaran dan abnormalitas pada bagian wajah dan kepala. Tidak jarang dari anak yang mengalami masalah pendengaran akan mengalami perkembangan berbicara lebih lambat dari teman-teman normalnya. Selain itu faktor hereditas juga berperan aktif dalam hal ini.

Di Indonesia, ada budaya tersebdiri dalam menghadapi permasalahan ini.Adanya anggapan yang positif dapat pula menjadi sugesti bagi setiap orang tua untuk selalu berusaha mengurangi resiko keterlambatan berbicara anak. Biasanya anak yang lambat dalam berbicara akan memiliki keunggulan dalam motoriknya. Atau sebaliknya, anak yang motoriknya lambat, akan lebih cepat mengalami perkembangan berbicara. Demikian sugesti mujarab yang diperoleh secara turun temurun oleh masyarakat Indonesia yang dapat dijadikan sebagai motivasi dalam usaha mengatasi keterlambatan berbicara anak.

Terdapathasil studi baru-baru ini menerankan bahwa 80 persen dari anak yang mengalami keterlambatan berbahasa dapat menyusul anak normal maksimal pada usia 7 tahun. Sekali lagi, peran orang tua dalam membantu anak sangat penting.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun