Mohon tunggu...
Fajriyatuz Zahrah
Fajriyatuz Zahrah Mohon Tunggu...

no limit gon touch the sky

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Manusia Dapat Bernapas dalam Air

16 Maret 2015   12:20 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:35 857
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pernahkah kita berenang dalam waktu yang cukup lama tanpa memakai alat bantu bernapas?

Saat perkuliahan kemarin, satu hal yang menarik perhatian saya adalah fenomena bernapasnya manusia di dalam air tanpa alat bantu dalam jangka waktu terlama. Dan setiap manusia yang lahir di dunia ini, InsyaAllah pasti pernah mengalaminya. Kecuali manusia pertama, Nabi Adam As.

Manusia dapat bernapas di dalam air tanpa alat bantu selama beberapa bulan ??? My God, ini tidak mungkin.

Benar memang, oksigen dapat ditemukan di dalam air, walaupun dalam jumlah yang amat sangat sedikit bila dibandingkan dengan jumlah oksigen di udara. Bersyukur karena manusia merupakan salah satu makhluk hidup berdarah panas yang bernapas menggunakan paru-paru dan tinggal bukan di dalam air. Sehingga cukup mudah untuk mengisi penuh kebutuhan oksigen di dalam paru-paru untuk menghasilkan energi bagi tubuh.

Tapi jangan salah, setiap dari kita dulu pernah bernapas dalam air selama beberapa bulan tanpa alat bantu. Saat di dalam rahim ibu, tepatnya di dalam plasenta, kita mendapatkan pasokan oksigen dari cairan di dalam plasenta.

Jadi, bagaimana kita dulu saat masih berbentuk janin dapat bernafas di dalam plasenta rahim ibu?

Janin sebenarnya sudah mampu bernafas dalam rahim. Namun air ketuban tidak masuk ke dalam alveoli paru-parunya. Pusat pernapasan ini dipengaruhi oleh kadar O2 dan CO2 di dalam tubuh janin.

Paru-paru janin mulai berkembang pada saat berusia sekitar enam minggu di perut ibu dan akan ketika berusia sekitar delapan bulan. Selama bulan-bulan terakhir kehamilan, tubuh menghasilkan sejenis zat minyak yang akan melindungi paru-paru janin agar tak terisi cairan. Paru-paru manusia tercipta khusus untuk menampung udara, tidak yang lain.

Meskipun paru-paru bayi baru berfungsi sesaat setelah lahir, paru-paru sudah mulai menunjukkan aktivitasnya sejak masih dalam perut ibu. Tali pusar yang menempel pada ibu terdiri atas dua pembuluh nadi dan sebuah pembuluh vena : vena mengangkut oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan untuk perkembangan janin sedangkan nadi mengangkut karbon dioksida dan sisa-sisa nutrisi yang harus dibuang kembali kepada ibu. Pertukaran antara oksigen dengan karbon dioksida inilah yang disebut bernapas.

Ketika tali pusar dipotong saat kelahiran, bayi yang baru lahir harus belajar untuk hidup tanpa bantuan ibunya. Hanya dalam beberapa detik paru-paru mulai terbuka, darah mulai mengalir, dan paru-paru bayi mulai berfungsi sebagaimana mestinya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun