Sebelumnya, mari mengingat masa kecil kita dulu. Saat masih bersekolah di taman kanak-kanak atau kelas 1 SD. Kita pasti pernah mendapat pertanyaan demikian dari bapak/ibu guru:
“Apa cita-citamu saat besar nanti?”
Dan mungkin saat itu mayoritas dari kita memberikan jawaban klise dengan semangat yang menggebu dan hamper sama. Sebagian anak perempuan akan menjawab, “ingin menjadi guru”, sebagian yang lain ingin menjadi seorang dokter atau polwan (polisi wanita). Sedangkan anak laki-laki akan menjawab, “ingin menjadi polisi“ atau pilot, atau tentara. Sungguh merupakan jawaban yang polos dan jujur. Saat itu, kita ingin menjadi seperti orang-orang hebat yang pernah kita lihat, kita temui baik secara sengaja atau pun tidak sengaja, atau bahkan orang hebat tersebut adalah orang yang kita kenal.
Jadi untuk saat ini, masihkah kita berkeinginan mengejar cita-cita yang dulu pernah kita sampaikan di depan guru dan teman-teman?. Atau cita-cita tersebut telah berubah seiring berkembangnya pola pikir yang terjadi pada kita?. Ada diantara kita ingin menjadi seorang pengusaha muda, dosen, dokter gigi, pengacara, pilot, editor, penulis, dan lain sebagainya. Jika ditarik garis besar, sebenarnya kita semua bercita-cita menjadi orang sukses. Iya benar, ORANG SUKSES!
Ada yang ingin sukses karena ingin bebas finansial. Ada yang ingin sukses karena ingin dihormati. Ada yang sangat terobsesi untuk membuktikan kemampuan suksesnya pada diri sendiri, keluarga, dan teman-temannya. Ada berbagai macam alasan. Dan satu hal yang memang harus digaris bawahi adalah:
benar, semua orang berhak menjadi orang sukses!
Di dalam bukunya, Merry Riana mengatakan bahwa “Seberapa pun kuatnya keinginan sukses yang ada pada diri tiap orang, sayangnya tidak semua orang mau atau sanggup membayar harga dari kesuksesan itu. Sukses memerlukan syarat. Kerja keras, komitmen, kesungguhan, kegigihan, ketekunan, tekad, dan masih ada turunan-turunan nilai yang dibutuhkan agar orang berhasil menyandang kesuksesan dalam hidup mereka.”
Ada 3 hal yang membuat kita sukses. 3 hal tersebut adalah:
1.Tekad
Dalam sebuah peribahasa dikatan, ”Tekad seseorang mampu membelah Gunung”. Tekad seseorang akan mampu menggapai apa saja yang diimpikannya. Semakin “BULAT” tekad seseorang…maka dia akan semakin cepat menggapai cita-cita nya. Jadi, apa itu tekad?
2.Kemauan
Dalam menjalankan upaya-upaya untuk mencapa kesuksesan, tidak jarang kita menemuai banyak kegagalan. Kita sering mematenkannya sebagai ketidakberuntungan. Jangan menjadikan keputusasaan sebagai batu sandungan kita dalam menapaki jalan kesuksesan kita. Karena yang menjadikan kita gagal, salah satunya adalah karena kemauan kita yang turun-naik.
3.Fokus
Fokuskan, pusatkan pikiran pada hal yang dekat dengan cita-cita kita. Belajar menyukai hal-hal yang penting dan belajar untuk menjauhi hal-hal yang menghambat bahkan menjauhkan kita dari jalan menggapai cita-cita kita.
Selain ketiga hal tersebut, hal lain yang tak kalah pentingnya bahkan menjadi landasan paling dasar adalah Do’a. Siapapun kita, kepercayaan apapun yang kita anut, sertakan Tuhan sebagai bagian atau partner kerja kita. Hidupkan rasa syukur dalam setiap pencapaian kecil dan berharaplah itu akan merujuk pada kesempatan besar.
Dalam islam, kita mengenal istilah Do’a-Ikhtiyar-Tawakkal. Tiga hal tersebut merupakan satu paket yang serasi. Ikhtiyar (usaha) maksimal yang di barengi dengan doa dan menyerahkan semuanya pada Allah dengan mendekatkan diri pada Sang Pencipta Yang Maha Kuasa adalah korelasi yang sempurna, karena,
Doa tanpa Usaha = Bohong
Usaha tanpa Doa = Sombong
Semoga bermanfaat^^
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H