Mohon tunggu...
Zaharo Assaffanah
Zaharo Assaffanah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa IAIN Jember

Jika kata sudah tidak bermakna, maka diam adalah jawabannya🙏

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sumber Ilmu Kita adalah Guru.

2 April 2020   02:02 Diperbarui: 2 April 2020   03:32 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

By : Zaharo Assaffanah 

Sumber Ilmu kita adalah Guru.

Guru adalah orang tua kita di sekolah, beliau adalah orang yang tanpa lelah mengingatkan kita untuk berprestasi dalam hal akademik maupun non akademik. 

Beliau adalah orang yang berjasa atas masa depan kita. Guru adalah sumber ilmu? Mengapa demikian? Karena beliau lah yang selama ini mendidik kita di bangku sekolah.

Berapa lama kita diberikan asupan ilmu oleh beliau? Selama-lamanya. Beliau akan terus berada di balik kesuksesan kita, kalian tahu kesuksesan kita karena apa? Semua karena Guru! Semua karena ilmu yang beliau berikan kepada kita, muridnya. Beliau tiidak akan mengenal lelah guru mengajarkan kita dan betapa tingginya harapan beliau agar kita menjadi orang yang sukses, baik di dunia maupun di akhirat.

Siapa bilang beliau tidak lelah? Beliau pasti lelah! Tetapi lelah mereka terbayar saat kalian dengan senyum dan cermat memperhatikan apa yang beliau sampaikan. Dalam hati beliau akan menangis saat kalian sangat sulit untuk di bimbing. 

Beliau sangat peduli kepada kita, orang yang berjasa untuk masa depan kita, dan dengan ikhlas membagi ilmunya kepada kita. Satu, dua kata dari beliau akan menjadi kata-kata yang berharga suatu saat nanti.

Mari kita pikirkan, siapa di balik orang-orang sukses yang ada? Semuanya karena guru. Mereka selalu berpesan kepada kita "Anak-anak, jadilah siswa yang giat untuk belajar agar kita menjadi orang yang berhasil dan bisa membanggakan kedua orang tua kita". 

Beliau selalu berpesan seperti itu, beliau ingin melihat kita sukses di masa depan yang akan datang. Setiap tetesan ilmu dari beliau, ilmu yang beliau dapatkan dengan susah payah, tetapi beliau tidak meminta kembali ilmu yang beliau berikan. Saat beliau marah, bukan berarti beliau benci kepada kita, beliau hanya ingin kita menjadi sosok yang lebih baik.

Dalam setiap do'anya beliau selalu memohon, "Ya Allah, berikanlah ilmu yang bermanfaat untuk anak didikku, lancarkanlah jalan mereka dalam mengejar masa depannya". Subhanallah, lihatlah bagaimana tulusnya beliau dalam menyayangi kita.

Mari kita bayangkan jika tidak ada guru, maka semua orang akan buta aksara, tidak ada generasi penerus bangsa yang pandai. Begitu besar dampak nya jika tidak ada guru. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun