Mohon tunggu...
Zaharani
Zaharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Seorang mahasiswa manajemen yang penuh semangat dan antusias dalam menjelajahi dunia kewirausahaan. Selalu haus akan pengetahuan baru, saya tertarik pada inovasi dan strategi pemasaran yang dapat mengubah cara kita berbisnis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dampak Tersembunyi dari Penggunaan Kecerdasan Buatan (AI)

7 Oktober 2024   04:00 Diperbarui: 8 Oktober 2024   00:18 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar :kalesang.id

Sebagai contoh, sistem perekrutan yang menggunakan AI telah ditemukan mendiskriminasi kandidat berdasarkan jenis kelamin atau ras. Hal ini terjadi karena data yang digunakan untuk melatih AI sering kali mencerminkan bias historis, sehingga AI hanya meniru pola-pola diskriminasi yang sudah ada tanpa memahami konteks sosial yang lebih luas. Jika tidak diawasi dengan baik, AI dapat memperburuk kesenjangan dan ketidakadilan sosial.

Apakah AI Bisa Menjadi Ancaman bagi Umat Manusia?

Selain risiko sosial dan ekonomi, ada juga perdebatan mengenai risiko esensial yang dihadirkan oleh AI. Beberapa ahli teknologi terkemuka, seperti Elon Musk dan Stephen Hawking, telah menyatakan kekhawatiran mereka bahwa AI yang sangat cerdas bisa menjadi ancaman serius bagi keberlangsungan umat manusia. Mereka berpendapat bahwa jika AI mencapai tingkat kecerdasan yang jauh melampaui manusia, kita mungkin akan kehilangan kendali atas teknologi ini, yang dapat menimbulkan konsekuensi yang tidak bisa diprediksi.

Salah satu skenario yang kerap dibicarakan adalah efek "kotak hitam," di mana AI membuat keputusan yang terlalu kompleks untuk dipahami oleh manusia. Ini menimbulkan kekhawatiran tentang bagaimana AI dapat memengaruhi kebijakan atau pengambilan keputusan penting yang berdampak langsung pada kehidupan kita.

Kesimpulan: Mengantisipasi Risiko di Masa Depan

Walaupun AI menawarkan banyak manfaat bagi masyarakat, risikonya tidak bisa diabaikan. Pengembangan teknologi ini perlu dibarengi dengan regulasi yang ketat, pemantauan etis, serta keterlibatan berbagai pihak untuk memastikan AI digunakan secara bertanggung jawab.

Langkah-langkah seperti regulasi yang lebih ketat terkait privasi data, transparansi dalam pengambilan keputusan AI, dan upaya untuk mengurangi bias dalam algoritma harus segera diambil. Selain itu, pelatihan dan peningkatan keterampilan tenaga kerja perlu menjadi prioritas untuk membantu masyarakat beradaptasi dengan perubahan yang dihadirkan oleh AI. Hanya dengan pendekatan yang holistik dan hati-hati, kita bisa mengurangi risiko AI dan memaksimalkan manfaatnya untuk masa depan yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun