Mohon tunggu...
Isfi Zahara
Isfi Zahara Mohon Tunggu... Lainnya - zaharaisfi

omnium rerum principia parva sunt

Selanjutnya

Tutup

Nature

Limbah Kulit Bawang Masih Dibuang? Stop!

2 Juli 2022   10:45 Diperbarui: 7 Juli 2022   10:05 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kulit bawang merupakan salah satu limbah rumah tangga yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Setiap harinya dapur rumah akan memproduksi limbah kulit bawang dan dibuang begitu saja. Namun ternyata limbah kulit bawang tersebut dapat dimanfaatkan oleh kita menjadi salah satu sumber pestisida alami. Pestisida ini dapat digunakan untuk melindungi tanaman dari serangan hama yang menyerang tumbuhan, seperti ulat teritip (Plutella xylostella L.). Bahan pembuatan pestisida alami ini mudah sekali didapatkan dan memiliki keunggulan yang tidak kalah dengan pestisida kimia.

Penggunaan pestisida alami memiliki beberapa keunggulan diantaranya bahan mudah diperoleh karena memanfaatkan limbah rumah tangga, dan tidak mencemari lingkungan. Sedangkan penggunaan pengunaan pestisida dari bahan kimia dapat meninggalkan residu pada tanaman sehingga dapat berbahaya bagi makhluk hidup lainnya. Penggunaan pestisida kimia secara berulang kali dengan konsentrasi dan frekuensi yang meningkat secara berulang dapat menyebabkan resistensi terhadap hama.

Lantas, kandungan apa yang membuat limbah kulit bawang ini dapat digunakan sebagai salah satu sumber pestisida alami? Hasil penelitian menyebutkan bahwa senyawa acetogenin yang terdapat dalam kulit bawang merah menjadi senyawa penawar racun yang berperan sebagai pestisida. Konsentrasi acetogenic yang tinggi menyebabkan hama kehilangan nafsu makan (anti-feeden) sehingga enggan untuk memakan bagian tumbuhan yang disukainya. Sedangkan kandungan acetogenin dalam konsentrasi rendah dapat merusak organ pencernaan hama sehingga menyebabkan kematian pada hama tersebut. Tidak hanya sistem pencernaan yang diserang oleh kandungan senyawa tetapi juga sistem respirasi ikut terganggu. Proses transport elektron terhambat karena adanya kandungan senyawa squamosin yang menyebabkan nutrisi yang termakan oleh hama sehingga tidak dapat disalurkan ke seluruh tubuh hama. Bila hal ini terjadi terus menerus dalam jangka waktu yang lama maka akan menyebabkan kematian pada hama tersebut secara perlahan.

Lalu bagaimana cara pebuatan pestisida alami dari limbah kult bawang?

Proses pembuatan pestisida alami ini dapat dibuat dengan cara menyiapkan limbah kulit bawang merah sebanyak 5 gram, air sebanyak 1 liter dan wadah beserta tutupnya. Limbah kulit bawang ini direndam ke dalam 1 liter air dalam wadah tertutup. Biarkan limbah kulit bawang ini direndam selama 24 jam. Setelah itu saring untuk memisahkan limbah kulit bawang dengan airnya. Air yang diperoleh ini sudah dapat digunakan sebagai pestisida. Gunakan botol semprotan (spray) sebagai wadah unutk mempermudah penggunaanya. Selamat mencoba 😊

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun