JAKARTA - Bahagia itu bisa sangat sederhana. Hal-hal yang mungkin kecil dan tampak sepele justru bisa jadi sumber kebahagiaan yang tak bisa dinilai dengan uang. Seperti yang dialami di dalam Punguan Dosroha Mangga Dua atau disingkat DMD. Â
Mungkin kamu juga pernah mengalami atau berada di situasi seperti ini. Ketika kamu bisa bertemu dengan dongan sahuta (teman sekampung) dan ternyata dia tak berubah, kamu dan dia bisa merasakan keseruan yang sama. Masih bisa tertawa dan usil sama seperti dulu. Dan itu sudah cukup menggambarkan arti bahagia yang sesungguhnya.
Meski sudah lama ndak ketemu, dongan sahuta akan selalu mengingat kenangan-kenangan manis yang pernah ada. Dia akan jadi sosok yang sama. Sosok yang menyenangkan dengan tetap menghargai semua kelebihan dan kekurangan yang kita punya.
Banyak perubahan yang terjadi. Waktu pun terus berputar. Tapi kita tak pernah lupa dari mana kita berasal.
Kita akan selalu mengingat pengalaman-pengalaman yang lalu yang telah mendewasakan kita. Dan saat bisa bertemu dongan sahuta dan keseruan yang dirasa masih sama, itu jadi pengingat bahwa dulu ada masa-masa sulit yang pernah kita lalui dan kini kita berhasil melewati semua.
Diri kita hari ini tak lain adalah sosok yang telah belajar dari hal-hal dan pengalaman yang telah lalu. Paling tidak tanpa dongan sahuta, kita mungkin tak sebahagia sekarang. Kita bisa melewati semua jatuh bangun yang telah lalu karena kita punya sosok-sosok dongan sahuta yang selalu menguatkan kita. Dan kita sangat berterima kasih pada mereka yang telah mewarnai hidup ini.
Kenapa kita bisa begitu bahagia dapat bertemu dongan sahuta? Karena kita kembali diingatkan dengan hal-hal yang paling berkesan dalam hidup, yang paling tak bisa dilupakan dan membahagiakan.
Pernah sama-sama marmahan horbo (menggembalakan kerbau), sama-sama marsidapari (gotong royong), sama-sama martandang (mengunjungi pacar), makan pocal 86 ramai-ramai (makan pecal di kedai 86), bahkan sama-sama manakko manga (mencuri manga) tetangga, dan banyak kesan lainnya. Dan ketika rasanya tak ada yang berubah, ada kehangatan sendiri di dalam hati.
Kita benar-benar perlu bersyukur ketika masih bisa ketemu dongan sahuta dan rasanya tak pernah ada yang berubah. Semoga ikatan dongan sahuta yang kita miliki bisa selalu kuat dan terus ada hingga akhir hayat.
